• Kam. Agu 28th, 2025


‎Bogor.swaradesaku.com. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor tampaknya layak mendapat gelar paling unik. Bagaimana tidak, perusahaan yang tiap bulan menagih setoran dari pelanggan dengan alasan pelayanan, ternyata untuk urusan perbaikan jalan menuju sumber air sendiri saja harus nebeng anggaran Dana Desa.



‎Kasus terbaru terjadi di kawasan Pintu Ledeng Ciburial, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Jalan menuju sumber mata air bersejarah peninggalan kolonial Belanda itu akhirnya diperbaiki, bukan oleh PDAM, melainkan oleh Dana Desa. Pelanggan pun mengelus dada, sembari bertanya-tanya: kemana sebenarnya uang dari pembayaran rekening air mereka menguap?

‎“Bayangkan, PDAM ini menjual air Tuhan, modalnya cuma pipa dan kran. Tapi giliran membenahi jalannya sendiri saja tak sanggup. Kalau bukan ironis, apa namanya?” sindir Andri, Sekretaris DPD Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia dalam pesan singkatnya melalui WA, Rabu (28/08/2025).

‎Kondisi ini pun menimbulkan dugaan serius adanya kebocoran anggaran. Tak heran, desakan agar Bupati Bogor melakukan audit menyeluruh terhadap jajaran direksi PDAM makin menguat. Bahkan aparat penegak hukum, dari Kejaksaan hingga Tipikor Polda Jabar, didorong untuk turun tangan.

‎”Publik kini mulai bertanya lebih keras: apakah PDAM Kabupaten Bogor benar-benar bangkrut, atau hanya pura-pura tak berdaya? Sebab, perusahaan yang mestinya jadi tulang punggung pelayanan air bersih malah tampak gagap mengurus aset sendiri,” tukas Andri yang juga pelanggan PDAM, warga Ciomas tersebut.



‎Menurut Andri, kalau begini caranya, jangan-jangan slogan PDAM ke depan nanti berbunyi: ‘PDAM – Menjual Air Tuhan, Jalan Silahkan Minta ke Desa’.

‎(B.A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *