Bogor.swaradesaku.com.Anggota Satpol PP Kabupaten Bogor melakukan kekerasan terhadap mahasiswa saat unjuk rasa soal kejanggalan proyek gedung milik RSUD Leuwiliang di pintu Gerbang Kantor Bupati Bogor, Kamis (18/9/20).
Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam dan Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) ini bahkan sempat disandera dan dipukuli sejumlah anggota Pol PP.
Dalam video yang viral, kekerasan fisik terhadap mahasiswa yang diketahui bernama Satia itu bermula saat terjadi perdebatan keras dengan Pol PP.
Sebelumnya, demo Mahasiswa dilakukan di luar pintu gerbang Kantor Bupati.
Kericuhan pecah setelah puluhan anggota Pol PP keluar gerbang dan medesak peserta demo untuk bubar.
Mahasiswa yang semula akan melaporkan kasus RUSD Leiwiliang ke Kejari Cibinong akhirnya kocar kocir setelah Pol PP melakukan upaya paksa.
Kekerasan terjadi, saat Satia yang coba untuk tetap bertahan di lokasi demo belakangan mendapat tendangan keras di bagian punggung.
Sementara terkait Proyek RSUD Leuwiliang, Komeng mengatakan HMI akan terus mengawal kejanggalan proyek tersebut sampai nanti ada proses hukum yang berjalan untuk mengetahui masalah sebenarnya.
Karena itu, lanjut Komeng, HMI melakukan unjuk rasa sebagai aspirasi masyarakat untuk semua penegak hukum terkait kasus tersebut. ”kita akan tindak lanjuti dengan melaporkan kasus tersebut ke Kejari secepatnya,” tuturnya
Dia juga menegaskan akan memilih bersebrangan dengan Pol PP Kabupaten Bogor.
Dan nantinya akan bongkar permainan Pol PP. “Jadi ini Pol PP, bukan jadi pengayom tapi memilih jadi tukang pukul recehan,” tandasnya.(Aabun)