Bogor.swaradesaku.com. Dunia pendidikan Kabupaten Bogor kembali tercoreng dengan beredarnya video tak senonoh yang diduga dilakukan oleh dua pelajar SMK Bumi Sejahtera Cibungbulang.
Video berdurasi pendek tersebut menampilkan adegan tidak pantas antar pelajar di ruang kelas, dan kini viral di berbagai platform media sosial.

Peredaran video tersebut menuai keprihatinan masyarakat dan memunculkan desakan agar Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah Kabupaten Bogor segera turun tangan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pihak sekolah.
Hasil Konfirmasi Awak Media
Awak media yang mendatangi SMK Bumi Sejahtera Cibungbulang pada Kamis (30/10/25) diterima langsung oleh Pa Boy (Pembina OSIS), Guru BK, dan Pa Didi selaku Humas sekolah.
Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah membenarkan bahwa kejadian tak pantas itu terjadi di area sekolah, sekitar dua minggu sebelum video beredar luas.
“Kejadiannya sore hari, di ruang kelas sepuluh, sekitar pukul 17.0/wib, Saat itu hujan, dan sebagian guru sudah pulang. Kami tidak menduga ada aktivitas di luar pantauan,” ungkap guru BK kepada wartawan.
Menurut keterangan yang diperoleh, jumlah siswa di SMK Bumi Sejahtera mencapai lebih dari 1.000 orang, dengan tenaga pendidik yang terbatas. Kondisi ini disebut menjadi salah satu faktor lemahnya pengawasan di lingkungan sekolah.
Pihak Sekolah Akui Ada Upaya Pemerasan dari pihak luar kepada siswa yang melakukan asusila.
Pembina Kesiswaan/Osis, Pa Boy, juga membenarkan adanya pihak luar yang mencoba memeras siswa setelah video viral di media sosial.
“Ada seseorang yang menghubungi siswa melalui WhatsApp dan meminta sejumlah uang dengan ancaman akan menyebarkan video tersebut. Kami sudah coba lacak, tapi nomor yang digunakan sudah tidak aktif,” ungkap Pa Boy.
Pihak sekolah menegaskan telah melakukan pembinaan internal terhadap siswa yang terlibat, serta berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami sudah memanggil orang tua siswa dan memberikan sanksi sesuai aturan sekolah. Kami juga mengupayakan pendampingan agar anak-anak tidak mengalami tekanan psikologis,” tambahnya.
Desakan Evaluasi dari Publik
Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat sekitar yang menilai perlunya pengawasan dan evaluasi sistem pendidikan di sekolah-sekolah swasta Kabupaten Bogor, terutama dalam aspek pembinaan karakter dan pengawasan moral siswa.
Masyarakat berharap KCD Pendidikan Kabupaten Bogor tidak menutup mata dan segera mengambil langkah tegas, termasuk kemungkinan evaluasi izin operasional sekolah jika ditemukan kelalaian dalam pengawasan.
Hingga berita ini diterbitkan, KCD Wilayah Kabupaten Bogor belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait langkah penanganan kasus tersebut.
(Tim/Red)
