Bogor.swaradesaku.com.Presiden yang didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, memimpin rapat yang dihadiri sejumlah menteri dalam kabinet barunya, meminta kepada lingkup Mendikbud dan Kementerian Agama agar mereformasi besar-besaran program kerja, diantaranya mengembalikan program pembelajaran dengan menggunakan KTSP yang lebih sesuai dengan anak-anak Indonesia.
“Saya juga minta agar kita semuanya mendukung reformasi besar-besaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga di Kemenag,” kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Presiden meminta agar disusun sebuah sistem atau aplikasi yang memudahkan guru dan murid dalam melakukan pembelajaran, dengan menghapus Kurikulum 13 (kurtilas) kembali ke KTSP 2006.
Jokowi juga ingin agar para menteri terjun langsung ke lapangan untuk melihat persoalan anak-anak didik disekolah yang terjadi saat ini, serta memikirkan Indonesia tidak sebatas di Pulau Jawa saja melainkan seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
KTSP atau Kurikulum dibuat agar Guru dan siswanya tidak kaku dalam mengajar tetapi harus fleksibel sejalan dengan perubahan dunia yang dialami, dan agar guru lebih mudah menerangkan materi dan siswanya dapat menerima dengan mudah apa yang di sampaikan oleh gurunya.
Bukan hanya kurikulum saja, Jokowi juga ingin agar ada perbaikan kualitas guru melalui sebuah aplikasi atau sistem yang cepat sehingga peningkatan pemerataan kualitas pendidikan benar-benar bisa dirasakan para pelajar di Indonesia.
“Manfaatkan teknologi digital saat ini sangat berperan paling terdepan untuk memperluas mempercepat dan memudahkan akses pelayanan di bidang pendidikan,” Pungkasnya Acep S)