Bogor.swaradesaku.com. Sebuah tragedi sosial menimpa pasangan lansia, ibu Mama dan Bapak Nawi, warga Rt 04 Rw 08 Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, ketika rumah mereka yang telah lama rapuh runtuh diterjang hujan deras. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 Desember 2025 sekira pukul 11.30 Wib hal ini keprihatinan mendalam atas masih banyaknya warga miskin yang belum menerima bantuan perumahan layak, meskipun telah mengajukan permohonan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) lebih dari satu tahun yang lalu.
Peristiwa robohnya rumah tersebut terjadi saat hujan turun dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, membuat struktur bangunan yang sudah lapuk tidak mampu bertahan. Rumah yang sebelumnya menjadi satu-satunya tempat berteduh bagi pasangan lansia itu kini telah hancur, meninggalkan mereka dalam ketidakpastian dan kepedihan yang mendalam.
Ibu Mama dan Nawi dengan penuh harap berkata, “Kami telah mengajukan bantuan rumah selama lebih dari satu tahun, tapi sampai hari ini tidak ada kabar atau tindakan dari pihak terkait. Sekarang, rumah kami sudah roboh dan kami bingung harus tinggal di mana.” Keluhannya mewakili suara banyak warga rentan lainnya yang masih menghadapi kesulitan akses terhadap bantuan sosial dan hunian yang layak.
Situasi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang risiko kesehatan dan keselamatan yang harus dihadapi oleh lansia yang tinggal di rumah tidak layak tersebut. Paparan cuaca ekstrem dan kondisi keamanan yang buruk dapat memperburuk kualitas hidup mereka, bahkan mengancam kelangsungan hidup.
Masyarakat dan tokoh setempat mendesak pemerintah Kabupaten Bogor dan instansi teknis terkait untuk segera turun tangan memberikan bantuan darurat dan menindaklanjuti pengajuan program Rutilahu yang tertunda tersebut. Mereka mengingatkan bahwa penyelesaian masalah perumahan tidak hanya sekadar proyek fisik, melainkan bagian penting dari pemenuhan hak dasar warga negara, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia.
Kondisi ini menjadi refleksi penting bagi pihak pemerintah dalam mengkaji ulang mekanisme distribusi bantuan perumahan agar tepat sasaran dan cepat diberikan. Transparansi, kejelasan prosedur, serta komunikasi aktif dengan masyarakat perlu ditingkatkan agar warga mendapatkan kepastian dan rasa aman.
Pasangan lansia ibu Mama dan Bapak Nawi kini membutuhkan solusi mendesak agar mereka dapat kembali menikmati hunian yang layak dan nyaman. Bantuan sosial yang efektif dan tepat waktu akan menjadi kunci utama dalam menjamin kesejahteraan mereka.
Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya dalam melindungi dan memperhatikan kelompok paling rentan. Pemerintah diharapkan mempercepat realisasi program perumahan rakyat dan memastikan prosedur yang transparan serta akuntabel demi meningkatkan kualitas hidup warganya.
(Tim/Red)
