Bogor.swaradesaku.com. Siapa sangka, dari sebuah kampung kecil di Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, lahir sosok inspiratif yang berhasil menembus pasar internasional. Dia adalah, Mumuh Muhtar (56), seorang petani cabai asal Kampung Gembrong yang kini dikenal sebagai pelaku usaha inovatif berkat olahan cabainya yang sukses merambah pasar Eropa.

Awalnya, Mumuh hanya menanam cabai untuk dijual mentah di pasar lokal. Namun, fluktuasi harga dan tingginya biaya produksi mendorongnya untuk berinovasi. Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, ia mulai mengolah hasil panennya menjadi produk bernilai tambah, seperti bubuk cabai kering, minyak cabai, hingga manisan cabai, yang unik dan digemari.

Perjalanan usahanya semakin berkembang setelah Mumuh bergabung dalam program Desa Emas Nasional, yang digagas oleh Yayasan Indonesia Setara berkolaborasi dengan Inotex Foundation. Melalui program ini, ia mendapat pelatihan, pendampingan, serta akses ke jaringan pemasaran yang lebih luas.

Kerja keras dan inovasi tersebut membuahkan hasil luar biasa. Produk-produk olahan cabai buatan Mumuh kini diminati buyer dari pasar internasional, bahkan telah menembus pasar Eropa.
“Tidak pernah terbayang sebelumnya cabai dari kampung kecil kami bisa sampai ke luar negeri. Ini bukti bahwa petani desa juga bisa go global asal mau belajar dan berinovasi”, ujar Mumuh dengan bangga.
Kisah sukses Mumuh Muhtar menjadi inspirasi bagi banyak petani lain di wilayah Cigombong dan sekitarnya untuk mulai berpikir kreatif dalam mengelola hasil pertanian. Melalui inovasi dan kolaborasi, potensi desa pun terbukti mampu bersaing di tingkat dunia.
(Dede Royani)
