Cirebon.swaradesaku.com. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon tengah melaksanakan pembangunan saluran air di Desa Cipeujeuh Kulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Proyek yang berada di sepanjang ruas jalan Cipeujeuh–Wangkelang ini memiliki panjang sekitar 124 meter. Pekerjaan fisik dimulai pada awal Oktober 2025 dan ditargetkan rampung dalam waktu 60 hari kalender.

Kegiatan pembangunan tersebut dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Daerah (APD) Kabupaten Cirebon Tahun 2025, dengan nilai kontrak sebesar Rp195.616.000. Pelaksanaan proyek dipercayakan kepada CV. Elzio Abri Putra.
Ulil Kadiro, perwakilan dari pihak pelaksana, mengatakan bahwa proses pekerjaan hingga saat ini berjalan lancar dan menunjukkan progres yang positif. Bahkan, jika tidak terkendala cuaca, penyelesaian proyek bisa lebih cepat dari jadwal.
“Pekerjaan baru dimulai hampir satu minggu yang lalu. Alhamdulillah progresnya bagus. Kalau cuaca tetap mendukung, dalam dua hari ke depan kami optimis bisa menyelesaikannya,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (15/10/2025).
Pembangunan saluran air ini diharapkan dapat meningkatkan sistem drainase di wilayah Desa Cipeujeuh Kulon dan sekitarnya. Saluran yang tertata baik dinilai penting untuk mengurangi genangan air saat musim hujan serta mencegah kerusakan jalan akibat aliran air yang tidak teratur.
Kepala DPUTR Kabupaten Cirebon, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program prioritas pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur dasar, terutama di wilayah pedesaan. Fokus pembangunan seperti ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap mobilitas warga serta mendukung sektor pertanian.
“Dengan sistem drainase yang baik, distribusi hasil pertanian menjadi lebih lancar, jalan tidak mudah rusak, dan aktivitas warga pun tidak terganggu,” ungkapnya.

Upaya DPUTR Kabupaten Cirebon ini patut diapresiasi sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur yang pro-rakyat. Perhatian terhadap saluran air, meskipun tampak sederhana, memiliki dampak besar dalam menjaga keberlangsungan jalan desa serta mencegah bencana lokal seperti banjir dan longsor kecil. Namun demikian, pengawasan kualitas konstruksi juga tetap harus menjadi perhatian agar hasil pembangunan benar-benar berfungsi optimal dan bertahan lama.
( Ade Falah )