• Ming. Sep 14th, 2025

‎Bogor.swaradesaku.com. ‎Entah apa yang ada dalam pikiran seorang tenaga honorer SDN Gadog 1 Desa Sukajaya, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, yang berinisial E, dengan iming-iming uang sebesar 2000 rupiah yang di berikan E, kepada siswi tersebut kemudian E, memegang tangan siswi tersebut dan mengarahkan tangan siswi tersebut ke alat kelaminnya.

Merasa perbuatan yang di lakukan oleh endang tersebut tidak senonoh siswi yang berinisial K tersebut akhirnya menangis, sampai dirumah siswi tersebut kemudian di tanya oleh ibunya, dan keesokan harinya ibunya K beserta ibu-ibu yang lain nya melaporkan kepada wali siswa.minggu (14/09/2025).

‎ Dudu Kepala Sekolah SDN Gadog 1, saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, terkait adanya laporan pelecehan siswi SDN Gadog 1, Dudu mengatakan, hal ini masih indikasi dan masih di mediasikan dengan pihak keluarga korban dan para Rt dan Rw.

‎Selain itu Dudu juga mengirimkan photo  selembar surat kepada awak media, surat tersebut adalah surat pemberhentian E, sebagai tenaga honorer SDN Gadog 1, beberapa saat kemudian Dudu menelpon awak media dan mengatakan, keputusan tersebut diambil dikarenakan Sebagai pimpinan.

‎Lebih lanjut “Saya harus melindungi anak saya dan ketika indikasi itu ada saya lebih baik memberhentikan, daripada kejadian yang sebenarnya lebih daripada itu, ini lagi di mediasikan InsyaAlloh mudah-mudahan yang terbaik nanti kami akan laporkan, Dudu juga meminta agar pihak media menunggu dan tidak mendahului proses musyawarah yang sedang di lakukan”.

‎Setelah mediasi dinyatakan selesai Dudu kembali mengirim kan surat kepada awak media, surat tersebut adalah surat pengakuan E, yang telah memberikan uang kepada siswi K sebesar Rp 2000 rupiah untuk memegang alat kelamin nya dan E, pun memohon maaf kepada pihak keluarga korban dengan apa yang sudah dilakukannya, E, juga menerima keputusan pemberhentian dirinya sebagai tenaga honorer di SDN Gadog 1.

‎Setelah mengirimkan vidio dan photo perdamaian kedua belah pihak Dudu pun tidak lagi mengirim kan pesan apapun dan berkomentar lagi dianggap permasalahan sudah selesai.

‎Disisi lain Yudi salah seorang tokoh masyarakat Desa Sukajaya ketika di minta tanggapannya mengatakan, saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini, harus terjadi di lingkungan pendidikan apalagi korbannya adalah seorang siswi SD, seharusnya pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah sudah terlebih dahulu mengantisipasinya.

‎Lebih lanjut Yudi mengatakan sepengetahuan saya oknum tenaga honorer tersebut masih keluarga dari Kepala Sekolah, artinya Kepala Sekolah sangat mengetahui bagaimana sifat dari oknum tenaga honorer yang berinisial E, tersebut. sehingga dapat diantisipasi sebelum kejadian ini terjadi.



‎Dengan kejadian ini pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah harus bertanggung jawab terhadap psikologi dan mental serta psikis anak yang sudah di perlakukan seperti itu, saya juga berharap agar Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan turun langsung dan dapat menelusuri kejadian yang sebenarnya.agar tidak terjadi lagi hal serupa yang dapat mencederai dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Bogor, demikian pungkasnya.

‎(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *