• Sab. Agu 2nd, 2025

Lahirkan Tungku Rakyat, Wabup Sukabumi Apresiasi Inovasi Mahasiswa Universitas Nusa Putra

Sukabumi.swaradesaku.com. Bupati Sukabumi H. Asep Jafar yang diwakili Wakil Bupati H. Andreas, meresmikan Tungku Rakyat, sebuah inovasi pengelolaan sampah berbasis komunitas yang dikembangkan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusa Putra. Peresmian dilaksanakan di Kampung Pasir Nangka, Desa Mekarnangka, Kecamatan Cikidang, Jumat (01/08/2025).

Informasi yang dihimpun, Peresmian ini berlangsung selang sehari setelah Pemerintah Kabupaten Sukabumi meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Cimenteng Cikembar. Begitupun Tungku Rakyat sebagai bentuk komitmen dalam mengatasi permasalahan sampah dari berbagai skala.

Wakil Bupati H. Andreas menyampaikan, penanganan atau pengelolaan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab satu wilayah atau satu pihak. Akan tetapi persoalan bersama yang memerlukan kolaborasi lintas sektor.

“Sekitar 29,5 juta ton sampah setiap bulannya dihasilkan di Jawa Barat. Namun, yang baru terkelola baru sekitar 10 persen. Ini merupakan masalah serius yang harus ditangani dari hulu, bukan hanya di hilir seperti di TPA,” ujar H. Andreas.

H. Andreas menyebutkan, bahwa kehadiran Tungku Rakyat bagian inovasi mahasiswa Universitas Nusa Putra, Bagian langkah awal yang patut diapresiasi dan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Sukabumi, Dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah berbasis lingkungan.

“Kalau sampah tidak dikelola sejak dari sumbernya, maka kita akan terus kewalahan. Ini bukan hanya persoalan kita hari ini, tetapi juga menyangkut masa depan anak cucu kita, untuk itu perlu kepedulian bersama,” tambah H. Andreas.

H. Andreas mengungkapkan, Pemkab Sukabumi akan menyusun rumusan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih terpadu, termasuk kemungkinan penerapan sanksi terhadap pelaku usaha pariwisata seperti hotel dan restoran yang tidak tertib dalam pengelolaan limbah.

“Kedepan Pemerintah akan menyusun rumusan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih terpadu, hingga kemungkinan penerapan sanksi terhadap masyarakat maupun pelaku usaha pariwisata seperti hotel dan restoran yang tidak tertib dalam pengelolaan limbah,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok KKN Universitas Nusa Putra di Desa Mekarnangka Cikidang tahun 2025, Nauval Raihan, menjelaskan, inovasi Tungku Rakyat, lahir dari kondisi nyata di lapangan, di mana fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) belum memadai dan banyak warga yang masih membakar sampah secara sembarangan.

“Hasil kajian dilapangan, banyak warga yang membakar sampah di halaman rumahnya. Padahal itu berisiko tinggi terhadap kesehatan dan lingkungan. Karena itu, kami merancang Tungku Rakyat metode pembakaran yang lebih aman dan efisien,” tutur Nauval Raihan.

Nauval menjelaskan, Tungku Rakyat ini dirancang dengan Struktur tungku terdiri dari dua pintu, satu untuk memasukkan sampah dan satu lagi untuk mengeluarkan abu sisa pembakaran. Untuk membakar sampah plastik pada suhu tinggi sekitar 800 derajat celsius. Sehingga mampu mengurangi volume sampah hingga 90 persen dengan tingkat polusi yang rendah.

“Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi karena masyarakat turut serta secara gotong royong dalam pembangunan tungku ini. Harapan kami lahirnya inovasi Tungku Rakyat ini bisa menjadi awal terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan asri,” pungkas Nauval

( Ojem.J )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *