Pinrang.swaradesaku.com. Terkait pemberitaan media beritasatu dengan judul “Warga Keluhkan Proyek Jembatan di Pinrang: Material Diduga Buruk, Pekerja Didatangkan dari Luar
Selasa, 22 Juli 2025 | 23:59 WIB” dan Instagram pinrang _info serta Instagram update_pinrang_terkini.
Terkait berita tersebut diatas, Ketua Umum LSM FP2KP ( Forum Pembangunan dan Pengawas Kinerja Pemerintah ) Andi Agustan Tanri Tjoppo sekaligus anak cucu ARUNG KASSA yang pernah berkuasa di lokasi pembangunan jembatan bila diperbatasan Desa Tapporang dan Kelurahan Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang yang dikonfirmasi oleh awak media melalui telepon selulernya atau WhatsApp kamis 24 Juli 2025.
A. Agustan Tanri Tjoppo yang biasa disapa Andi Uttang sangat menyayangkan berita tersebut yang menyatakan bahwa sejumlah warga mempertanyakan kualitas material yang digunakan serta keputusan pihak pelaksana proyek yang merekrut pekerja dari luar daerah.
Keluhan muncul setelah warga melihat pasir yang digunakan bercampur dengan tanah. Mereka khawatir hal ini akan memengaruhi kekuatan struktur jembatan yang sedang dibangun oleh PT. Idaman Duta Mandiri, kontraktor pelaksana proyek tersebut, dan Pasir yang digunakan tampak bercampur tanah, tidak bersih. Kalau dipaksakan, dikhawatirkan kekuatannya tidak maksimal. Jangan sampai kejadian jembatan roboh seperti di Bamba dulu terulang lagi,” ujar Zainuddin, warga Batulappa, Senin (22/7/2025).
Berita tersebut tidak sesuai yang sebenarnya atau berita hoax karena pasir yang digunakan adalah pasir lasape dimana proses pengambilan pasir tersebut melalui pompanisasi sehingga lumpur dan kotoran lainnya ikut hanyut bersama air dan tenaga kerja yang dipakai pada pembangunan jembatan bila yang bersumber dana APBD Kabupaten Pinrang tahun anggaran 2025 sebahagian merekrut masyarakat Pinrang dan masyarakat setempat seperti pengatur arus lalulintas, operator, driver dll untuk tenaga kerja pemasangan tiang pancang dan rangka jembatan harus memakai tenaga kerja khusus yang profesional dan sudah keliling Indonesia mengerjakan pembangunan jembatan rangka baja.
Disamping itu, diduga tidak ada aturan didalam kontrak yang mengatur harus memakai tenaga setempat, dan perlu diketahui bahwa kontraktor pelaksana PT. IDAMAN DUTA MANDIRI adalah putra daerah Pinrang yang memiliki pengalaman didunia konstruksi kurang lebih 27 tahun dan sampai sekarang bangunan yang dikerja selama ini masih utuh dan berdiri kokoh, bahkan dilokasi pembangunan jembatan bila beliau membenahi lapangan volley yang ada di samping jembatan (menimbung, meratakan dan memadatkan).
Lanjut Andi Uttang bahwa kami selaku Ketua Umum LSM FP2KP sekaligus cucu ARUNG KASSA mendesak KAPOLRES PINRANG dan KAJARI PINRANG untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait sumber berita tersebut diatas yang diduga menyebar berita bohong (hoax) dan diduga melanggar kode etik pemberitaan atau diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta diduga mencemarkan nama baik kontraktor pelaksana PT. IDAMAN DUTA MANDIRI, tutupnya.
Ditempat yang terpisah, awak media melakukan konfirmasi dengan Konsultan Pengawas Pembangunan Jembatan Bila Ir. H. Basruddin memberikan keterangan bahwa, Ada berita di media tentang material pasir yang didatangkan dari lasape perlu kita ketahui bersama bahwa pasir lasape sudah diketahui bersama sudah beberapa kali untuk dilaboratorim dan bagus hasilnya tidak sama dulu mobil langsung ke sungai sekarang sudah melalui pompanisasi jadi bersih dari lumpur dan lagi pula kita masukkan sampe untuk uji laboratorium, tutupnya” kamis 24 Juli 2025.
Berdasarkan keterangan pemuda Dusun Bila Desa Tapporang Andis yang dikonfirmasi bahwa material yang digunakan dalam pembangunan jembatan bila sangat bagus dan saya sendiri sebagai tenaga kerja di pembangunan jembatan bila tersebut.
(Arifin Sulsel)