Cirebon.swaradesaku.com.
Pemerintah Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, bersama masyarakat dan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanis-Cisanggarung (BBWS Cimancis), melakukan normalisasi Sungai Cimanis yang melintasi wilayah Desa tersebut.

Kuwu Karangsuwung, Arief Nurdiansyah, mengatakan bahwa kegiatan normalisasi sungai ini merupakan langkah preventif untuk mencegah banjir, terutama saat musim hujan yang intensitas curahnya tinggi.
“Puluhan tahun sungai ini belum dinormalisasi. Pendangkalan dan penumpukan sampah telah menyebabkan sungai tak mampu menampung debit air saat hujan deras,” ungkapnya di sela kegiatan pada Selasa (20/5/2025).
Arief menambahkan, sebelum alat berat dari BBWS Cimancis diterjunkan, masyarakat Desa sudah terlebih dahulu bergerak melalui program Bebersih Lembur. Gerakan ini mendapat respons positif dari Pemerintah Pusat.
“Alhamdulillah, berkat inisiatif warga dan sinergi dengan BBWS Cimancis, alat berat akhirnya diturunkan untuk mengeruk endapan dan membersihkan sampah di sepanjang aliran sungai,” ujarnya.
Dalam proses normalisasi tersebut, lumpur dan sampah yang telah mengendap selama bertahun-tahun dibersihkan dan diangkut menggunakan armada dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Arief pun berharap kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama masyarakat, DLH, dan BBWS Cimancis yang sudah aktif membantu. Mari bersama kita jaga kebersihan lingkungan, jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai,” tegasnya.

Langkah normalisasi ini patut diapresiasi sebagai bentuk kolaborasi konkret antara warga, pemerintah desa, dan lembaga teknis. Namun, pembersihan fisik saja tidak cukup. Diperlukan edukasi berkelanjutan dan penegakan aturan bagi pembuang sampah sembarangan. Keberlanjutan program seperti Bebersih Lembur juga penting agar kesadaran lingkungan benar-benar tertanam. Pemerintah daerah diharapkan mendukung kegiatan serupa di desa-desa lain yang memiliki potensi risiko banjir akibat kondisi sungai yang serupa.
( Ade Falah )