Bogor.swaradesaku.com. Pernyataan Ketua PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Kabupaten Bogor, Supiah, menuai kontroversi di media sosial dan dunia jurnalistik. Dalam sebuah pernyataan yang viral, Supiah terlihat mendiskreditkan beberapa media yang meliput kegiatan di wilayah Kabupaten Bogor.(18/11/24).
“Ente udah ketinggalan, brow? Kemana aja ente? Bapak kami sudah ketemu media di Gedung Tegar Beriman hari Kamis lalu. Tapi catat yah, media yang benar, bukan media abal-abal,” ujar Supiah dengan nada tegas.
Pernyataan ini menuai reaksi beragam, terutama dari kalangan jurnalis yang merasa dilecehkan. Sejumlah pihak menilai pernyataan tersebut tidak etis dan merendahkan profesi wartawan, sementara lainnya mendukung pernyataan Supiah sebagai upaya menegakkan standar jurnalistik.
Polemik Bimtek Dinsos ke Bali
Pernyataan kontroversial tersebut semakin memperkeruh situasi di tengah polemik Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali. Kegiatan yang melibatkan 133 peserta, termasuk relawan, digelar di Pulau Dewata selama dua hari dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor senilai Rp900 juta.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Maruf, membenarkan hal ini. “Peserta yang ikut sejumlah 133 orang ke Bali untuk melaksanakan Bimtek menggunakan anggaran APBD Kabupaten Bogor dengan jumlah Rp900 juta,” ujar Farid.
Namun, kegiatan ini menuai kritik dari masyarakat yang mempertanyakan urgensi pelaksanaan Bimtek di luar daerah, terlebih di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Reaksi Masyarakat dan Media
Kritik terhadap pelaksanaan Bimtek dan pernyataan Ketua PSM semakin ramai diperbincangkan di media sosial. Beberapa warganet mempertanyakan efektivitas kegiatan tersebut, sementara lainnya menyoroti gaya komunikasi Ketua PSM yang dianggap merendahkan profesi jurnalis.
“Ketua PSM harusnya menjaga hubungan baik dengan media, bukan malah membuat pernyataan yang memecah-belah,” tulis seorang pengguna media sosial.
Sejumlah organisasi jurnalis di Kabupaten Bogor juga dikabarkan akan melayangkan protes terkait pernyataan tersebut. “Kami meminta klarifikasi dari Ketua PSM atas pernyataan yang dianggap mendiskriminasi media,” ujar salah satu perwakilan wartawan lokal.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Ketua PSM maupun pihak Dinas Sosial terkait polemik yang berkembang.
(Red)