Bekasi.swaradesaku.com. Pemerintahan Kabupaten Bekasi kembali menggelar program Berkolaborasi Terus Melayani (BOTRAM) Tingkat Desa yang digagas oleh Perangkat daerah melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).

Apalagi, pada edisi kali ini diselenggarakan di wilayah Tambun Selatan, lebih tepatnya di Desa Mangunjaya, pada hari Senin (29/7/2024) pagi.
Ratusan warga menyerbu kantor Desa Mangunjaya untuk mendapatkan sejumlah pelayanan publik yang dikehendaki,serta berbagai keperluan seperti dokumen administrasi kependudukan dan pelayanan publik lainnya dengan cara gratis.
Berbagai perangkat daerah terkait dilibatkan dalam program tersebut diantaranya : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil(Disdukcapil),Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker),Dinas Kesehatan (Dinkes),Dinas Sosial (Dinsos),Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana(DPPKB),Badan Pendapatan Daerah(Bapenda),dan BPJS Kesehatan.
Dalam sambutannya Pj.Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan bahwa kegiatan Berkolaborasi Terus Melayani (Botram) yang digelar oleh Pemerintah Bekasi terus berkembang tidak hanya untuk mendekatkan Pelayanan Publik kepada masyarakat namun juga menjadi sarana hiburan masyarakat karena di isi dengan kegiatan- kegiatan seru dan menarik lainnya.serta disetiap kecamatan diwilayahnya berlomba-lomba untuk menjadi yang paling meriah,paling sukses dan paling ramai penyelenggaraan botramnya.
“Dan untuk itu saya sampaikan terimakasih karena semakin hari Botram ini semakin antusias masyarakat yang datang,acaranya semakin bervariasi dan juga layanannya semakin banyak.”ungkapnya.
“Alhamdulillah, kita punya program BOTRAM,” kata Camat saat diwawancarai oleh Media Swaradesaku di sela-sela kegiatan.
Menurut Camat, program BOTRAM sangat diminati karena mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kali ini BOTRAM dilaksanakan di Desa Mangunjaya karena memang (Pemdes) lebih siap, terutama dari segi tempat (halamannya) lebih luas,” ungkap Camat.
Di sisi lain, Camat mengaku keheranan. Sebab menurutnya, urusan pembuatan KTP dan pencatatan sipil lain seharusnya sudah bukan masalah lagi bagi warga Tambun Selatan.
“Tetapi hari ini malah sebaliknya, terlihat masyarakat sangat membludak. Padahal di semua kantor desa dan bahkan kecamatan setiap hari membuka pelayanan Adminduk,” ujarnya.
Di luar dari itu, Camat Sopian Hadi menilai, bahwa masyarakat sejatinya belum siap dengan adanya kebijakan KTP elektronik. “Sebab dari yang kami amati, masyarakat itu cenderung pinginnya KTP ini yang bisa dibawa-bawa di dompet. Sehingga belum bisa menerima (KTP) elektronik sepenuhnya,” imbuhnya.
“Tapi juga jangan disalahkan masyarakat sepenuhnya. Sebabnya instansi/ lembaganya ini, mau atau tidak menerima (KTP) elektronik,” tambah Camat.

Ke depan, dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tak segan-segan mendatangi kantor desa setempat guna melakukan pembuatan dokumen-dokumen catatan sipil dan kependudukan.
( Wahyu Rahayu)