• Sab. Des 14th, 2024

Bersama Ratusan Insan Media Pj Bupati Bekasi Gelar Diskusi, Bangun City Branding Kabupaten Bekasi

Bekasi.swaradesaku.com. Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi menggelar Gathering Media dengan tema “Menggagas City Branding Kabupaten Bekasi Bersama Insan Media”, di Bunker Terrace, Hotel Java Palace Jababeka, Cikarang Utara, pada hari Selasa (4/6/2024)

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Bekasi H. Dani Ramdan menjelaskan mengenai pentingnya City Branding bagi suatu daerah.

“City Branding itu upaya menampilkan identitas Kabupaten Bekasi secara lebih tegas,” Dani Ramdan di hadapan awak media.

Mulai dari, misalnya, penulisan nama Kabupaten Bekasi menggunakan font, warna, atau bentuk seperti apa. “Dan itu harus diangkat dari potensi ril di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.

Menurut Dani Ramdan, City Branding merupakan kelanjutan dari programnya setelah 3 tahun dirinya menjabat posisi Penjabat Bupati Bekasi.

“Alhamdulillah, saat ini pondasi kita sudah lebih bagus. Capaian- capaian sudah ada. Maka, pada tahun ketiga ini saatnya kita membangun kebanggaan (branding kota),” ujarnya.

Dirinya meyakini, sehebat apapun pemerintahan atau kepala daerahnya, namun kalau masyarakatnya tidak berprestasi tetap berat (memajukan daerah). “Karena ukurannya, semakin maju suatu negara/daerah, itu semakin kecil (peran) pemerintahannya. Maka kuncinya, masyarakat harus punya rasa memiliki terhadap daerahnya,” terang Dani.

Di sisi lain, ia juga mengakui, bahwa permasalahan di Kabupaten Bekasi masih lah sangat banyak, dan menjadi “pekerjaan rumah” yang membutuhkan waktu tak sedikit untuk menyelesaikannya.

Ia menyontohkan, masalah jalan yang sudah dibangun/ diperbaiki adalah sepanjang 240 km yang statusnya merupakan jalan kabupaten dengan total 900 km atau menjadi yang terpanjang di Provinsi Jawa Barat.

Sementara hanya 24 km jalan provinsi, dan 35 km yang berstatus jalan nasional. Sisanya jalan kabupaten. “Sehingga, angka 250 km itu menjadi tidak terasa (sebagai tolok ukur kemajuan pembangunan-red),” imbuhnya.

Maka, pada tahun ketiganya menjabat ini, Dani berharap memperoleh masukan dari insan media mengenai City Branding yang kini tengah digodok oleh pemerintahannya.

“Kita (pemerintah dan pers) tentu ingin saling memahami. Saya kira dengan itikad dan tekad selama bekerja di sini, mudah- mudahan kecintaan saya terhadap Kabupaten Bekasi sudah tidak diragukan lagi,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala diskominfosantik, Yan Yan Akhmad Kurnia mengungkapkan, bahwa kegiatan gathering media ini merupakan upaya Pemkab Bekasi dalam menyerap masukan mengenai City Branding.

“Kami telah menghimpun masukan dari berbagai pihak, termasuk unsur media, supaya terorkestrasi dengan baik. Pada saat ini pun kami dalam rangka ingin mengetahui apa yang ingin dijadikan City Branding,” ucap Yan Yan.

Menurutnya, pemahaman branding dibagi dua. Pertama, branding visual, seperti patung, alun-alun, tugu, dan lain-lain. “Ada juga branding digital, misalnya berupa jargon,” tukasnya.

Ia berharap, dalam program City Branding ini masyarakat Kabupaten Bekasi bisa terlibat. “Masyarakat Kabupaten Bekasi ini heterogen. Saya meyakini, bahwa kita semua adalah ‘orang Bekasi’ ketika sudah tinggal di sini. Kita bangga dan cinta Kabupaten Bekasi; mungkin lebih dari daerah kelahiran sendiri,” pungkasnya.

(Wahyu Rahayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *