Banyuwangi.swaradesaku.com. Prof.Dr.H. Eggi Sudjana,SH,M.Si yang ikhtiar jadi legislator dari Dapil 3 Jatim yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso menyadari keterbatasan waktu dan amunisinya maka manfaatkan penyebaran APK seperti banner, stiker dan kartu nama.Kaos dan rompi jaket terbatas dari dermawan dan tim pemenamgan.
Sehubungan sidang padat soal ijazah palsu Jokowi dan mendesak pemakzulan Presiden yang tercela etika soal demokrasi dan hukum,maka rencana awal Eggi Sudjana kampanye sepekan sekali tak bisa berlangsung mulus.Sesekali didampingi istrinya.Maka 2 pekan sekali bagus.Rencana 3 hari sering hanya 2 hari karena harus kembali ke Ibukota.
Jati Eko Kusumo,Koordinator Humas,Media dan Advokasi Rumah Peradaban Wilayah tapal kuda mengakui Dapil 3 ini neraka, tapi kini terasa surga karena takdir Allah dipertemukan dengan hamba Allah yang baik seperti Harun Al Rasyid Bin Ishaq,Gus Thoha,Anas Jarnas,Ali Dzeban,Dokter
Dul,Ust Ghufron Amrullah
Amrullah,Habib Mustafa ,Bung Aguk dan guru Anton serta yang mungkin disebut semua termasuk tokoh nelayan di Muncar serta sahabat Hakim Said rumah kebangsaan serta yang tak bisa disebutkan. “Dan hasil survey sejawat independen sudah di atas 45 ribu dari H-14 hari pencoblosan.Target minim 75 ribu maksimal 99 ribu hingga urutan boleh 2 tapi urutan 1 di survey untuk intern partai.Dengan caleg urut 1 juga bergerak dahsyat dan effect AMIN, kami yakin PKS raih kursi atas nama Eggi Sudjana dan paslon AMIN yang pimpin negara ini!” tutur dokter Dul yang praktek berbagai klinik dan saat kuliah di Unair aktif di HMI.
Maka atas diskusi pejuang Rumah Peradaban ES dan konsultasi istri Bang Eggi Sudjana,Mas Jati wong Jember alumni Yogya putuskan perlu serangan udara ke media massa lokal walau secara nasional sudah viral.”Maka saya bareng dokter Dul dan Bung Aguk dibantu penyandang difabel netra Nurhadi Windoyo pasang pariwara di televisi kabel berlangganan BWI 1 TV Rogojampi,Radio Habibullah FM Giri,Radio Besuki Indah FM serta beberapa radio komunitas anggota JRKBB dan mitra JRKI mulai 1-10 Februari hingga masa tenang jelang pemilu 14 februari. Juga sinergi dengan medi online jurnalnews dan banyak lagi.Sedang tim IT garap simulasi dan sinergi dengan aplikasi gata Andre Repelita Waluyo garap kartu nama smart digital barcode yang bisa dishare japri atau WAG hingga detik pencoblosan!” tutur Mas Jati yang aktivis mulai orde baru hingga lansia ini.
Eggi Sudjana yang anggota Dewan Pakar PKS awalnya mau ditempatkan di berbagai wilayah kala ditawari jadi caleg.Termasuk di Jatim sudah di plot di Madura.”Tapi semua penuh peminat dan yang kosong dapil 3 saja.Ya sudah terima takdir dan bismillah ikhtiar, tawakkalah dan berjuang bersama dengan jargon untuk Indonesia yang bertaqwa!” tambah Eggi Sudjana kala usai menonton debat capres kelima.”Insya Allah AMIN menang, Eggi Sudjana terpilih!” Ungkapnya semangat pada nobar yang disiarkan langsung di Eggi Sudjana Channel yang dijawab pendukungnya: Aamiin.
(Tyo)