Bogor.swaradesaku.com.Alam nan indah, bisa Anda dapatkan saat mengunjungi Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Tidak cukup sehari untuk menikmatinya.
Suasana alamnya, suasana malam yang ditemani semilir angin, persawahan, jauh dari polusi, akan menjadi pengalaman yang tidak bisa terlupakan.

Ada pemandangan berbeda di tempat tersebut yaitu, kawasan persawahan warga ini terlihat cantik nan asri dengan kincir-kincir Angin berhembus pelan, 2 baling-baling bambu kincir berputar. Bergerak mengikuti hembusan angin.
Kincir angin atau yang disebut kolecer ini memang sengaja di tancapkan di area persawahan warga. kincir angin tersebut berhasil menjadi penghias kawasan Desa agar terlihat lebih berwarna dan hidup.
Menilik catatan sejarah, kolecer dibuat lantaran para petani membutuhkan hiburan di sela-sela mereka menunggu ladang. Saat angin berhembus kencang, mereka berpikir untuk membuat sebuah kincir angin yang indah.
Tidak hanya enak dilihat, kincir angin itu juga akan mengeluarkan suara ketika disapu oleh angin, sehingga membuat suasana sunyi jadi semarak.
Di sebuah Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, masyarakat setempat masih dikatakan menggemari membuat kolecer.
Menurut Ketua Rt Ipay Irawan (31) Kampung Awi Rt 03 Rw 02 Desa Sirnajaya Kecamatan Sukamakmur, kolecer yang bagus adalah kolecer yang akan berputar ketika diterpa angin. Ketika angin semakin kencang dan putarannya semakin kuat, kolecer secara tiba-tiba akan berhenti dan kemudian berputar lagi.(14/02/23)
Kolecer seperti itu dikatakan bagus karena memiliki makna filosofi yang tinggi. Kolecer itu mengajarkan, tiap orang harus menjadi manusia yang sukses. Namun, saat mencapai kesuksesan, kita harus berhenti sejenak untuk merenung dan mengintrospeksi diri.
Para penduduk yang kerja di luar wilayah biasanya pada saat musim angin pulang dahulu untuk memasang kolecer. Unsur rekreasi yang didapat dari kolecer adalah suara yang dihasilkan dari gerak kolecer tersebut. Dalam istilah sunda “nyeguk” tekanan angin yang kuat memutarkan kolecer tersebut sampai melengkung ke belakang dan ketika angin melemah gerakan kolecer kembali tersentak ke depan dan berbunyi “wuuk” suara yang dihasilkan itu yang menjadi kebanggaan pemiliknya. Semakin keras suara yang dihasilkan semakin bagus kualitas dari kolecer tersebut, ucapnya.
(Asep)