• Rab. Jul 2nd, 2025

Komunitas Dan Pengunjung Keluhkan Pelayanan Serta Penataan Kawasan Kota Tua Yang Belum Maksimal

Jakarta.swaradesaku.com.Aktifitas komunitas yang dilakukan di kawasan Kota Tua menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung kawasan Kota Tua, namun dibalik kegiatan yang positif tersebut, banyak keluhan yang sering didapati oleh pengunjung maupun komunitas yang aktif dalam melakukan kegiatannya, diantaranya adalah permasalahan pelayanan yang belum maksimal dan penataan yang masih belum jelas sehingga menjadi sebuah polemik yang harus segera dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Untuk lokasi kegiatan komunitas sangat bagus, akan tetapi pelayanannya yang kurang maksimal diantaranya masih banyaknya pengamen yang tiap beberapa menit datang menghampiri pengunjung sehingga pengunjung merasa risih dan tidak nyaman, selain itu tempat parkir yang masih semrawut dan jauh dari lokasi,” Ujar Wagiman selaku komunitas yang aktif dalam melakukan kegiatan fotografi maupun travel di Kota Tua. Sabtu (17/12/2022)

Menurutnya, pelayanan yang belum maksimal bisa berdampak kurang baik sehingga pengunjung maupun komunitas yang datang di kawasan Kota Tua menjadi jera dan sungkan untuk datang kembali ke Kota Tua karena kurang nyamannya lokasi dan birokrasi yang terlalu rumit dalam memberikan ijin beraktifitas

“Kami sangat mengeluhkan keberadaan pengamen yang tiap waktu tiap menit menghampiri, apalagi pedagang yang dipinggir pendestrian di Bank Indonesia yang jumlahnya ratusan masih membuang sampah maupun air di pinggir pendestrian jalan sehingga menjadi kumuh dan masalah parkir kami harapkan gedung-gedung dekat dengan tujuan wisata dapat dimanfaatkan sebagai lahan parkir agar tidak jauh bagi pengunjung berjalan kaki ke tujuan wisata,” harap Wagiman.

Sementara itu, Basir selaku komunitas Share Travellers yang biasanya membawa pengunjung lokal maupun mancanegara untuk melihat tempat-tempat yang bersejarah membandingkan kenyamanan tempat wisata di Kota Tua sangat jauh berbeda dengan kenyamanan di luar negeri, diantarnya masalah HTM tiket masuk museum di Kota Tua yang tidak jelas dan tidak merata dibandingkan dengan tempat wisata di luar negeri.

“Banyak wisatawan mancanegara yang kami bawa ke museum ataupun tempat lainnya di Kota Tua menjadi bingung masalah HTM tiket masuk yang berbeda-beda apalagi seringkali adanya calo yang memaksa dan mengharuskan pengunjung untuk masuk kedalam museum ataupun tempat lainnya dengan biaya HTM tiket masuk yang berbeda antara dewasa maupun anak-anak tanpa adanya pemberian informasi yang jelas,” keluh Basir.

Selain harga HTM tiket masuk museum, Basir juga mengatakan bahwa transportasi yang menuju ke kawasan Kota Tua sangat lama akibat rekayasa lalulintas yang tidak jelas dan semrawut.

“Pengunjung yang kami bawa baik lokal maupun mancanegara sangat mengeluhkan juga masalah transportasi yang lama untuk menuju ke kotatua, terlalu semrawut dan muter-muter, apalagi parkirnya terlalu jauh untuk menuju ke museum,” terangnya.

(Pokjawar Kotu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *