• Sel. Jul 1st, 2025

Jebol Tanggul Akibat Normalisasi Sungai Warga Teriak, Dinas PUPR Serta Camat Bojonggede Turun Kelapangan

Bogor.swaradesaku.com. Terjadinya banjir, yang diakibatkan tanggul jebol dan air meluap salah satu penyebab adalah dikarenakan kali/sungai yang dangkal, untuk mengatasi semua itu dengan cara normalisasi sungai/kali yang mana sedang di kerjakan pada kali baru barat Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai, bisa kita lihat pada Bab I Ketentuan Umun Pasal 1 (4) pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.

Terjadi jebolnya tanggul mengakibatkan warga Rt. 01 Rw. 01 Desa Bojong Baru kebanjiran beberapa hari lalu menjadi perbincangan warga setempat dan bahkan sudah meluas ke desa lain, yang menjadi pertanyaan warga terkena banjir dan merasa dirugikan dengan adanya kegiatan Rehabilitas Kali Baru Barat yang menelan biaya miliaran rupiah. Adakah kompensasi buat kami (warga) dari pihak penyedia jasa atau dari Pemerintah Daerah ?.

Dengan kejadian tersebut Camat Bojong Gede ( edy Suwito ) beserta dari dinas PUPR ( Asmandila ) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) datang ke lokasi untuk melakukan kunjungan kegiatan normalisasi kali baru barat memastikan adanya tanggul jebol dan benar warganya terkena banjir akibat kegiatan tersebut ( 4/11/2022 ).

Setelah meninjau lokasi proyek, ditemui swaradesaku asmandila mengatakan,” bahwa terjadinya jebol tanggul yang telah kami telusuri beberapa jam setelah kejadian, sebelum ada proyek pun sering terjadi banjir, catat itu ya…sehingga menurut kami (PUPR) tidak ada korelasi secara langsung, bahwa pengaruh sedikit iya, tapi untuk pekerjaan ini pertama yang harus kita ingat lagi berlanjut , kenapa kita adakan pengerukan dalam rangka untuk mengatasi hal-hal yang terjadi, jebolnya tanggul di daerah kincir di waktu tidak hujan, kenapa tanggul itu jebol karena pintu air kebon pedas kota bogor terbuka sehingga debit air melimpah ke sungai/kali maka terjadilah tanggul jebol, kita harus bedakan waktu hujan dan tidak hujan, tidak ada penyempitan kali, pintu air kebon pedas dalam keadaan terbuka sehingga debit air besar, kita masih eksisting masih belum diapa-apakan, makanya kami dari PUPR kunjungan dengan pak Camat, kita mau perbaiki metode kerja sehingga tidak ada lagi penumpukan material, kami sudah tegaskan setelah dikeruk langsung buang tidak boleh ada penumpukan atau penampungan sehingga arus air mengalir lancar, kalau bicara kerugian yang terkena banjir belum ada korelasi ya…nanti saya lapor dulu ke pimpinan, karena pak Camat juga pimpinan di lapangan, tadi juga sudah dibahas mungkin ada langkah-langkah secepatnya,” pungkasnya.

Setelah wawancara dengan Pejabat Pembuat komitmen (PPK) sudah tidak terlihat lagi penyedia jasa dan konsultan pengawas jelas menghindar dari awak media.

( Machmud Petir )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *