Bogor.swaradesaku.com.Tumpukan pasir dan batu program Penyelenggaraan Jalan yang berada di Jalur lambat Jalan Tegar Beriman Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, tepatnya Dekat Dinas Kesehatan dan Warung makan Kabayan, dikeluhkan para pengguna jalan yang merasa sangat terganggu, baik motor (KR2) maupun mobil (KR4), karena mereka harus belok arah mengambil Jalur cepat, Minggu (26/09/2021).
Saat awak media swaradesaku melakukan pengecekan proyek pembangunan jalan yang dikerjakan oleh PT. Toriloto Battu Indah dengan pagu anggaran 51.289.868.000 rupiah tersebut, tukang atau pekerja di lapangan membenarkan batu dan pasir tersebut milik PT. Toriloto Battu Indah dan terpampang di papan kegiatan proyek.

Kami langsung mengkonfirmasi pihak PT. Toriloto Battu Indah di kantor lokasi proyek dan bertemu dengan Horas yang mengaku bagian staf kantor yang tidak menampik bahwa tumpukan batu dan pasir yang menutup akses jalur lambat yang berada di jalan tegar beriman adalah miliknya yang sedang mengerjakan turap penahan jalan.
Horas juga mengatakan bahwa sedang dilaksankan pengerukan pemindahan tumpukan batu batu dan pasir yang menghalangi jalan jalur lambat tersebut, “Pengerukan pemindahan tumpukan batu dan pasir, sedang dalam proses pemindahan yang dilakukan oleh petugas PT. Utomo Mandala bukan dilakukan oleh PT. Toriloto Battu Indah,” katanya.
Pengerukan tersebut menurut Kasnan, mengaku Sebagai Pelaksana lapangan PT. Mandala Utomo mengatakan pada awak media, “Batu dan pasir bukan punya kami dan bukan pekerjaan kami, sedangkan kami hanya melakukan pendistribusian dan kami tidak pernah menumpuk batu dan pasir di tengah tengah jalan jalur lambat tersebut,” paparnya.
Sebelumnya, kami mendapatkan pengaduan dari pengguna jalan, warga sekitar dan tukang parkir yang komplain keras seperti dikatakan seorang pedagang di salah warung makan Kabayan yang diwakili oleh DD, “Terus terang kami sangat dirugikan dengan adanya tumpukan batu dan pasir tersebut, karena menjadi sulit bagi pembeli atau pelanggan yang mau menuju ke warung makan ini,” tuturnya.
Harapan masarakat kepada pelaksana atau pemborong pekerjaan agar tidak hanya menguntungkan diri sendiri akan tetapi harus memperhatikan dampak yang dirasakan oleh warga dan umumnya pemanfaat jalan.
Dari pantauan kami Senin (27/9/21) hari ini, akses jalan sudah dapat dilewati oleh kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
(Alan)