Pandeglang.swaradesaku.com.Beberapa bulan kebelakang tepatnya Bulan September 2020,swaradesaku.com melakukan perjalanan jurnalistik selama 15 (lima belas) hari di Kabupaten Pandeglang, tepatnya di Panimbang. Walaupun waktu untuk itu dirasakan kurang, karena Kabupaten Pandeglang daerahnya cukup luas, indah, ramah, religius, budaya dan istiadatnya masih dipegang teguh masyarakat. Inilah yang membuat siapapun yang datang ke Pandeglang terlebih di Panimbang akan betah.
Wacana pemekaran Kabupaten Pandeglang menjadi tiga Kabupaten Caringin dan Kabupaten Cibaliung bukanlah informasi baru.
Tapi biarlah tugas para penggagas sejak tahun 2003 terus berjuang hingga sekarang menyuarakan mandiri dan lepas dari Pandeglang.
Swaradesaku.com hanya ingin meyakinkan bahwa bila benar benar Kabupaten Cibaliung berdiri.
Kabupaten Cibaliung nantinya akan meliputi Kecamatan Cibaliung,Cibitung,Cigeulis,Cikeusik,Cimanggu,Panimbang,Sumur,dan Sobang mencapai 1.552,68 km2. Bila benar benar Kabupaten Cibaliung berdiri,walaupun baru lahir ternyata Cibaliung mempunyai harta, pesona alam, lautan yang bisa membuat iri kabupaten lain.
Kabupaten Cibaliung memiliki potensi sumber alam yang besar mulai perikanan, kelautan, pariwisata, pertambangan dan mineral memiliki cadangan emas bukti PT.Antam berdiri, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi andalan obyek wisata, bahkan di Panimbang akan dijadikan area Bandara Internasional terbesar setelah Bansoet dan sekarang sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Panimbang dan Balaraja Kabupaten Tangerang, sehingga jarak tempuh dari ibu kota Jakarta semakin cepat.
Dengan demikian Kabupaten Cibaliung bila kelak lahir sudah tidak ada masalah, semuanya serba ada, tingkat pendidikan masyarakat sangat tinggi, Rumah Sakit, Hotel bertaraf bintang tersedia, perguruan tinggi dan semuanya menjadi aset bagi kesejahteraan yang tidak dimiliki oleh Kabupaten lain.
Diibaratkan Kabupaten Cibaliung seorang wanita yang memiliki pesona dan kecantikan yang luar biasa, tinggal ada satu pertanyaan akankah kecantikan itu akan dimiliki ? Hanya waktu yang bisa menjawab.***
Yudhiestira Nugraha