• Rab. Jul 2nd, 2025

Bogor.swaradesaku.com.
Pandemi Covid-19 membutuhkan biaya penanganan yang tidak sedikit jumlahnya diantaranya dialokasikan dari penghematan anggaran APBN yang tersebar di seluruh instansi pemerintah. Tidak terkecuali di BPN Kabupaten Bogor yang mengalokasikan penghematan anggaran sebesar 20 % dari DIPA kantor untuk penanganan Covid-19.

“Kabupaten Bogor termasuk wilayah yang saat ini masih diberlakukan PSBB. Oleh karena itu BPN Kabupaten Bogor membatasi pekerjaan lapangan di wilayah yang memiliki potensi penyebaran virus tinggi. Untuk pelayanan pengukuran urgent tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang di tentukan pemerintah,” ungkap Sepyo Achanto Kepala Kantor BPN Kabupaten Bogor didampingi Lili Muniri selaku Direktur PTSL.

“Adanya penghematan anggaran ini berimbas pada pengurangan target PTSL di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten Bogor,” ungkap Sepyo Achanto.

Kakantah menambahkan, sebelumnya BPN telah mengundang para Kepala Desa obyek PTSL (pendaftaran tanah sistematis lengkap-Red) guna mendengar masukan terkait kondisi yang sedang dihadapi bersama termasuk di internal BPN Kabupaten Bogor.

“Kegiatan tersebut sekaligus sebagai koordinasi untuk mencapai kesepakatan, karena realisasi tahapan PTSL kami sudah berjalan cepat di beberapa desa, apalagi terdapat pekerjaan hasil lelang yang melibatkan pihak ke tiga oleh KJSKB (Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi – Red) selaku pemenang lelang. Ini perlu kita cari solusi, supaya masing masing pihak baik kades, pihak ketiga maupun BPN tidak di rugikan karena adanya pengurangan target,” terang Sepyo Achanto.

Masih menurut Kakan, penghematan anggaran karena kebutuhan biaya penanganan darurat Covid memang berimbas pada realisasi anggaran instansi pemerintah, apalagi instansi yang memiliki pekerjaan di lapangan yang harus menyesuaikan kebijakan PSBB di masing masing daerah terkait dengan penetapan zona merah.

Senada dengan Kakan, Lili Murini menambahkan penurunan target bidang; “Target semula 45 ribu bidang terpetakan berkurang menjadi 14 ribu bidang terpetakan dan bersertifikat,” jelas Lili.

“Pengurangan target ini tambahnya, pasti berimbas pada kredibilitas Kepala Desa selaku penguasa wilayah desa yang menjadi objek PTSL tersebut. Oleh karena itu, belum lama ini Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor mengundang 14 kepala desa yang menjadi objek PTSL untuk membahas perubahan target tersebut,” papar Lili Muniri.

Pandemi Covid-19 yang menimpa di seluruh wilayah Indonesia, menjadi perhatian khusus pemerinta RI. Data terupdate kasus positif Covid-19 sebanyak 25.773 orang, yang sembuh sebanyak 7.015 orang dan meninggal 1.573 orang.

Reporter : Yuniar
Editor : Didi S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *