Jakarta.swaradesaku.com. Sufmi Dasco Ahmad beralih dari pebisnis sukses menjadi politikus dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. Karier politiknya dimulai melalui kedekatannya dengan Fadli Zon sebagai rekan bisnis, yang membawanya terlibat dalam pendirian Partai Gerindra sejak 2008. Selain berkiprah di politik, ia juga memiliki latar belakang akademis yang kuat, pernah menjabat sebagai dosen, dan dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Pakuan.
Perjalanan dari pebisnis ke politik
Pengusaha: Sebelum terjun ke dunia politik, Sufmi Dasco Ahmad adalah seorang pebisnis yang memimpin beberapa perusahaan seperti PT Pasopati Indorisk, PT Omerta Cipta Securita, dan PT Randika Dwa Perkasa.
Pendiri Partai Gerindra: Berkat kedekatannya dengan Fadli Zon, ia terlibat aktif dalam pendirian Partai Gerindra pada 2008 dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Karier legislatif: Ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2014 dan dipercaya memegang berbagai jabatan strategis.
Wakil Ketua DPR RI: Pada tahun 2019, ia terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan dan kembali menjabat posisi ini untuk periode 2024-2029.
Latar belakang pendidikan dan akademis
Pendidikan: Ia memiliki dua gelar sarjana, yaitu di bidang Teknik Elektro dari Universitas Pancasila dan Hukum dari Universitas Jakarta.
Jenjang S2 dan S3: Ia melanjutkan studi dan meraih gelar magister hukum dari Universitas Islam Jakarta dan gelar doktor dari Universitas Islam Bandung.
Dosen dan Guru Besar: Selain menjadi politikus, Sufmi Dasco Ahmad juga merupakan seorang dosen di Universitas Pakuan dan telah resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Hukum di universitas tersebut.
Pengalaman organisasi
Organisasi politik: Ia menjadi Ketua Harian DPP Partai Gerindra sejak tahun 2020.
Organisasi hukum: Keterlibatannya di bidang hukum juga terlihat dari jabatannya sebagai Dewan Pembina di Serikat Pengacara Rakyat (2010) dan Kongres Advokat Indonesia (2011).
Organisasi lainnya: Ia juga pernah terlibat dalam berbagai organisasi lain, seperti Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, Satuan Relawan Indonesia Raya, dan KNPI.
(Tim/Red)
