• Rab. Jul 2nd, 2025

Bogor.swaradesaku.com. Terkait adanya Bimtek (Pembinaan Teknis) Para Kepala Desa (Kades) Se Kabupaten Bogor di Bali yang di prakarsai oleh APDESI ( Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia ) dengan anggaran yang cukup besar menjadi perbincangan publik dan menuai reaksi di kalangan aktifis.(11/12/24).

Anggaran sebesar Rp 15 juta untuk studi tour ke Bali dinilai tidak pantas apalagi di saat situasi seperti sekarang, banyak bencana alam dan masih banyak masyarakat yang di bawah garis kemiskinan.

Sekdis ( Sekertaris Dinas) DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) Kabupaten Bogor Dede Armansyah saat kami temui dikantornya menjelaskan terkait hal tersebut, ” itu kegiatan APDESI yang bekerjasama dengan P tiga Sriwijaya, mengadakan study tour kembali bertujuan meningkatkan kapasitan Kepala Desa, disana mereka melakukan kunjungan ke beberapa Desa guna mempelajari pengelolaan potensi potensi desa yang bisa dijadikan usaha untuk dikelola BUMDES khususnya dalam hal pengelolaan wisata juga pelayanan Pemdes (Pemerintah Desa) secara umum” ungkapnya

Masih menurutnya, “terkait pembiayaan bisa ditanyakan ke masing masing Desa, karena pihak Dinas tidak terlibat langsung Hanya menerima pemberitahuan saja kalau mereka akan melakukan kegiatan ke Bali.

Lanjutnya, “prihal penggunaan Dana BHPRD seandainya digunakan itu diperbolehkan dengan tetap mengikuti aturan, tentunya melalui Musdesus dan Musdesus bisa dilaksanakan ditahun berjalan bukan hanya ditahun sebelumnya, dan kode anggaran untuk peningkatan kapasitas aparat Pemerintahan itu ada, mengenai biaya akomodasi per Kades 15 juta lebih besar dari itu juga pernah ada, tapi itu tergantung dimana mereka menginap apakah dihotel bintang satu, dan apabila bintang lima pastinya bisa lebih besar lagi”, tegasnya

Disisi lain Kades Bantarsari Kecamatan Rancabungur Lukmanul Hakim saat kami konfirmasi seputar kegiatan di Bali mengungkapkan, ” hasil rapat di Bali informasinya bahwa anggota tidak mengeluarkan statemen apapun kecuali dari beliau Ketua APDESI Kabupaten Bogor, ini arahannya satu pintu”, jelasnya.

Ketua APDESI Kabupaten Bogor Abdul Azis Anwar ketika di konfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan, anggaran sebesar itu memakai anggaran pribadi, Anggaran lain udh tersusun
Tuk 2024
Ini sdh angkatan ke 4
Seblm saya ketua apdesi sdh berlangsung Bimtexnya om

Sriwijaya trevelnya.

Apa yg bs kita dapatkan dr Bali?

Kita bisa belajar wisatanya. Kita perlu merintis dan mengembangkan wisata di desa kita masing². Wisata alam (gunung, bukit, lembah, sungai, setu, dll), wisata kuliner, wisata olahraga, dan ide² wisata lainnya.

Kita jg bs belajar budaya dan tatakrama masyarakat Bali. Bgm mereka menyambut tamu, berbicara, bersikap, dan berkreasi yg menarik minat orang luar datang bahkan kembali datang.

Kita jg bs belajar bgm pemda dan pemprov di Bali bs memberikan dana bagi hasil ke desa dg adil, cepat, mudah, dan memotivasi utk kesejahteraan warganya. Warga ditanggung jaminan kesehatannya, kematiannya, pendidikan dan kelahirannya.

Kita jg bs belajar kondisi lingkungan di sana agar selalu bersih dan rapih, tertata dg baik dan mjd tempat singgah yg nyaman.

Kita jg bs mengamati bgm kemampuan bahasa asing warga, penjaga warung, pengemudi ojol, pemandu wisata, penyewa selancar, tukang pijit urut, dan kebanyakan anak muda lainnya.

Semoga perjalanan pembelajaran kita ke Bali nanti penuh manfaat dan membawa hasil yg berpengaruh buat warga dan lingkungan kita masing². Membentuk dan mengembangkan desa wisata, meningkatkan kemampuan diri, dan membuka peluang2 usaha kreatif utk lulusan sekolah yg blm bekerja.

Kades jg sesekali perlu membuka wawasan nusantara, kepulauan dan kebangsaan kita yg luas diluar desa. Jangan hanya terbatas di lingkungan desa, kecamatan dan kabupaten kita. Bahkan kl perlu kita belajar ke desa terbaik sedunia yg ada di Cina. Ternyata pesan mulia belajarlah hingga ke negri cina juga berlaku utk belajar desa ke cina.

Salam berdesa!
FR Bokoel

Jawaban Ketua APDESI Kabupaten Bogor melalui pesan WhatsApp.(12/12/24)

Namun sangat di sayangkan jawaban Ketua APDESI mengenai Anggaran tidak sesuai apa yang tertulis di surat edaran.

(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *