Bogor.swaradesaku.com.SMP Widya Bhakti yang berlokasi Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dengan jumlah peserta didik nya 479 siswa ,dibantu tenaga guru 60 orang, memiliki ruang Kelas Belajar Mengajar (KBM )15 lokal,sangat merasa senang dengan adanya kabar sekolah akan secara tatap muka.
“Tidak hanya anak didik saja yang merasa senang kami selaku wakil kepala sekolah pun sangat merasa gembira sebagai mana informasi dari Mendikbud RI tentang akan adanya belajar mengajar secara tatap muka kembali.”ucap Wakil Kepala Sekolah SMP Widya Bahkti H. Eman Sulaeman kepada swaradesaku 4 Desember 2020.
H.Eman Sulaiman menambahkan, berdasarkan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubulik Indonesia, bahwa mulai semester 2 anak itu harus tatap muka dan belajar kembali di ruang kelas,pada tahun 2021 mendatang,tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dan setiap anak di ruang kelas diberikan batas 1 bangku atau dua bangku, harus di kosongkan juga setiap anak tetap memakai masker selain itu kami pihak sekolah juga menyediakan tempat cuci tangan dan sabun.
Hal ini guna mencegah tertular nya virus Corona dan selain itu untuk memutus mata rantai Covid-19.
“Setiap anak didik harus dapat mengikuti peraturan dan berdisiplin.”
Kami sangat merasa berryukur sekolah akan tatap muka kembali dan belajar di ruang kelas,kami juga tidak akan memaksa pada orang tua wali murid bila anaknya tidak di berikan izin untuk tatap muka.
Bila orang tua murid tidak memberikan ijin kepada anaknya, mereka masih bisa menggunakan Garing belajar jarak jauh,semoga tatap muka di awal Januari 2021 tidak ada perubahan dan kami semua tenaga pendidik guru pun sudah siap bila tatap muka di sekolah akan di buka dan belajar langsung.
Saya berharap semua peserta didik masuk untuk belajar tatap muka,bila niat untuk belajar dan tatap muka, ada pun peserta didik yang belum di berikan ijin oleh orang tua, dapat belajar lewat Garing atau Online,tetapi alangkah baiknya bila belajar di sekolah anak itu langsung dapat di awasi guru, akan tetapi bila belajar di rumah guru tidak dapat mengetahui sepenuhnya.
Dengan di buka tatap muka ini adalah kesempatan untuk anak didik dan guru selain untuk belajar juga untuk bersilaturahmi baik anak maupun guru karena, selama pandemi Covid-19 kita tidak pernah bertemu dan ini sudah hampir 1 tahun lamanya, demikian tutupnya.
(Usep)