• Rab. Jul 2nd, 2025

Ketua Karang Taruna Desa Mandalasari,Kecam Keras Pelaku Pembakaran di Objek Wisata Situ Burangrang

Tasikmalaya.swaradesaku.com. Gun Gun Gumilar Ketua Karang Taruna Mandala Muda,Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,Mengecam keras pelaku pembakaran pasilitas rekreasi yang ada di Objek Wisata Situ Burangrang Desa Mandalasari,Senin (10/08/20)

Dari informasi yang dihimpun Awak Media Onenewsoke.Com melalui sambungan Telepon,Ketua Karang taruna Mandala Muda (Gun gun Gumilar),dirinya mengatakan,untuk Kronologis yang pastinya sih belum ada, cuma dari informasi yang kami terima dari salah satu warga,yang suka lalu lalang kegunung dan tidak jauh dari tempat kejadian ( Situ Burangrang ),saat kami datangi TKP.Kebetulan area situ yang saat ini diduga dibakar,memang di jadikan spot untuk pemancingan.Banyak sekali yang suka memancing di area itu,”terang Gun gun.

Lebih lanjut Gun gun pun menjelaskan,Para Mancing Maniak juga biasanya mereka ada yang suka nginep di area itu.

Nah sebelum kejadian pembakaran itu,ada kesaksian dari salah warga Kampung Cikurantung,dirinya melihat ada beberapa kelompok pemancing pagi-pagi di lokasi itu,dan sambil bakar bakar api unggun,cuma tidak ditegor, siangnya sekitar pukul 11:00 Wib,kondisi saung (Gasebo),sudah dalam keadaan hangus terbakar (ucap warga),”beber Gun gun.

“Saya selaku ketua Karang Taruna Mandala Muda beserta jajaran,sangat mengecam atas tindakan itu.Jika itu benar disengaja.Mengingat lokasi itu nantinya akan di jadikan objek wisata, makanya dengan gerakan swadaya masyrakat, lokasi itu mulai di benahi sekarang malah di rusak oleh oknum tak bertanggung jawab.Pastinya kami akan mengusut tuntas kasus ini,”geramnya.

Diakhir wawancara Gun gun kembali menerangkan kejadian kebakaran tersebut,jika di lihat di tkp,kemungkinan besar memang di sengaja karena area yang di bakar yang hancur dan habis itu di area atasnya saja, sedangkan bagian bangunan bawah hanya sebagian.Kemungkinan pelaku melemparkan api kebagian atap saung ,karena atap saung terbuat dari bahan mudah terbakar atau bahasa sini menyebutnya “injuk”,”imbuhnya.

“Mengingat Pemerintah Daerah dan masyarakat sedang gencar gencarnya ingin mendorong objek wisata situ ini bisa di kenal luas nantinya,malah ada yang merusak.Tentunya harapan kami kepada pihak terkait,dalam hal ini Kepolisian dan Dinas terkait,bisa untuk membantu,agar masalah ini bisa secepatnya terungkap siapa pelakunya,hingga pelaku bisa di hukum sesuai dengan hukum yang berlaku,”tutupnya.

Kontributor: One/Rsd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *