Bogor.swaradesaku.com.Universitas IPB bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor menyelenggarakan kegiatan Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) dan Ekspo Agro Inovasi IPB 2019 dengan mengusung tema “Pesona Bunga dan Buah Nusantara” acara yang berlangsung selama tiga hari yang dimulai pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, 29-30 November, dan 1 Desember 2019, dan dibuka mulai 06.00-selesai, bertempat diPelataran Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Para Pengunjung datang untuk melihat aneka buah saat Festival Bunga dan Buah Nusantara 2019 di Area Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/11/2019).
Festival tersebut untuk meningkatkan kualitas dan sebagai sarana mempromosikan kekayaan dan keanekaragaman buah dan bunga Nusantara ke pasar global, dalam Acara tersebut juga diadakan lomba merangkai bunga.
Pada pembukaan FBBN dihari kedua, Sabtu, (30/11/2019) Bupati Bogor menyampaikan,Sampai saat ini buah dan bunga hasil pertanian diwilayah Kabupaten Bogor seperti buah manggis dan bunga hias aglonema sudah kami eksport ke Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA), adanya FBBN ini kami ingin meningkatkan kualitas buah dan bunga hingga juga meningkatkan jumlah dan jenis buah atau bunga yang dieksport,” ucapnya
Ade Yasin menerangkan walaupun banyak ‘serangan’ buah eksport tidak mengancam keberadaan buah lokal, Karena kita masi mempunyai buah lokal macam durian, mangga, pepaya dan lainnya masih banyak dicari masyarakat, hingga di kesempatan ini saya sampaikan kepada masyarakat bahwa pertanian, holtikuktura dan perkebunan ini masih punya masa depan yang gemilang. Apalagi kami baru – baru ini sudah menetapkan Peraturan Daerah Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) nomor 11 tahun 2019,” terangnya.
Agar kualitas buah dan bunga hasil pertanian di Bumi Tegar Beriman ini terus meningkat, Ade meminta para petani agar lebih mengedepankan sistem pertanian, holtikultura dan perkebunan kita sudah smart farning. Teknologi pertanian ini akan mendukung kualitas dan kuantitas hasil pertanian, holtikuktura dan perkebunan hingga Pemerintah Kabupaten Bogor lebih mendorong, sehingga tumbuh petani- petani milenial agar diberikan pelatihan bercocok tanam,” Pungkasnya.(AS/DS)