• Sab. Des 6th, 2025

Warga Desa Lemah Tambah Sambut Positif Peningkatan Jalan Arjawinangun–Suranenggala, Harapkan Akses Ekonomi Kian Maju

Cirebon.swaradesaku.com. Proyek peningkatan jalan pada ruas Arjawinangun–Suranenggala mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Lemah Tambah. Jalur strategis yang menghubungkan Kecamatan Arjawinangun, Panguragan, dan Suranenggala tersebut akhirnya mulai dikerjakan setelah lama dinantikan warga.

Pekerjaan peningkatan jalan dilakukan oleh CV Hans Putra Trijaya dengan pagu anggaran Rp 1.830.500.000, memiliki panjang 475 meter dan lebar 6 meter, dan saat ini tengah direalisasikan di wilayah Kecamatan Panguragan.

Owner CV Hans Putra Trijaya, Wanjaya, menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas pekerjaan. “Kami akan mengerjakan proyek ini sesuai spesifikasi dan RAB yang telah ditetapkan. Kualitas menjadi prioritas agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Wanjaya.

Respon Masyarakat: Antusias, Optimistis, dan Punya Harapan Besar

Warga Desa Lemah Tambah menilai bahwa peningkatan jalan ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi berkaitan langsung dengan kelancaran aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial mereka.

Banyak warga mengaku bahwa jalan yang baik akan mempercepat mobilitas harian, terutama bagi pedagang kecil, petani, pelajar, pekerja harian, hingga pengguna transportasi umum. “Sudah lama kami menunggu perbaikan ini. Kalau jalannya bagus, ekonomi warga bisa lebih lancar karena aksesnya tidak terhambat,” ujar salah satu warga.

Selain itu, warga berharap perbaikan jalan dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang selama ini dipicu oleh jalan berlubang, rusak parah, dan licin ketika musim hujan.

Mantan Kepala Desa Kalianyar, H. Sabada, menyampaikan masukan penting terkait kondisi geografis di beberapa titik ruas jalan. Ia menilai bahwa badan jalan perlu ditinggikan untuk mengatasi persoalan genangan air dan banjir. “Jika badan jalan dinaikkan, masyarakat tidak lagi khawatir saat hujan deras. Lalu lintas tetap lancar dan jalan tidak cepat rusak,” ucapnya.

Pendapat tersebut mendapat dukungan dari masyarakat karena genangan air sudah lama menjadi faktor utama kerusakan jalan serta membahayakan pengguna motor.

Meski masyarakat menyambut gembira proyek ini, mereka tetap mengingatkan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan publik dalam pelaksanaannya. Besarnya nilai anggaran membuat warga menilai perlu adanya keterbukaan terkait metode pengerjaan, bahan yang digunakan, serta progres pekerjaan di lapangan.

Tokoh masyarakat menegaskan bahwa pengawasan tidak boleh hanya dibebankan kepada pemerintah atau pelaksana proyek. “Kami ingin pembangunan berjalan sesuai rencana. Tidak hanya cepat selesai, tapi kualitasnya harus benar-benar dijaga,” ungkap warga lainnya.

Warga berharap adanya komunikasi terbuka antara pelaksana proyek, pemerintah, dan masyarakat, sehingga jika ada kendala teknis dapat segera dikoreksi bersama.

Dengan dimulainya peningkatan jalan Arjawinangun–Suranenggala, masyarakat optimistis bahwa geliat ekonomi lokal, terutama sektor UMKM, pertanian, jasa transportasi, dan aktivitas perdagangan, akan meningkat secara signifikan. Jalan ini menjadi urat nadi perekonomian yang menghubungkan pusat aktivitas warga di wilayah Cirebon bagian barat.

Warga berharap pemerintah daerah terus mendorong pembangunan infrastruktur secara merata, berkualitas, dan berkelanjutan, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Sumber : Mukidin
Penulis : Ade Falah