Cirebon.swaradesaku.com. Pemerintah Kabupaten Cirebon terus memaksimalkan pembangunan dan perbaikan sarana pendidikan di berbagai wilayah. Salah satu proyek yang tengah dikerjakan saat ini adalah rehabilitasi gedung SDN 1 Karangsembung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon.

Proyek yang dilaksanakan oleh CV. Putra Aljabar ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp198.500.000. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan lingkungan belajar yang lebih nyaman, aman, serta mendukung peningkatan mutu pendidikan bagi para siswa dan tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Namun, proyek ini tak luput dari perhatian publik. Sejumlah aktivis muda Cirebon Timur menyoroti pentingnya kualitas material dalam pengerjaan proyek agar hasilnya dapat bertahan lama dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari, Senin, ( 3 November 2025 ).
Salah satu tokoh muda Cirebon Timur, Sujai, yang juga Ketua PAC Ormas Angkatan Muda Xavelari (AMX) Karangsembung, menegaskan bahwa proyek rehabilitasi sekolah harus dikerjakan dengan material yang benar-benar berkualitas, bukan asal jadi. “Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki fasilitas pendidikan. Tapi kami juga menekankan agar kontraktor bekerja dengan jujur, transparan, dan menggunakan material yang berkualitas. Karena yang akan merasakan hasilnya nanti adalah anak-anak kita sendiri, para siswa dan guru yang setiap hari beraktivitas di sekolah itu,” tegas Sujai.
Menurutnya, proyek di bidang pendidikan tidak boleh dianggap sepele, sebab bangunan sekolah merupakan simbol tanggung jawab pemerintah terhadap masa depan generasi muda. Ia berharap pihak pelaksana proyek dapat bekerja secara profesional dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. “Kami, masyarakat Karangsembung, akan terus memantau jalannya proyek ini. Jangan sampai terjadi praktik asal-asalan atau penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar. Ini uang rakyat, jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat,” tambahnya.
Sujai juga mengingatkan bahwa kualitas bangunan sekolah sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan proses belajar mengajar. Jika pengerjaannya tidak sesuai standar, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerusakan dini bahkan membahayakan keselamatan para siswa.
Dengan adanya pengawasan masyarakat serta kerja sama antara pemerintah, kontraktor, dan warga setempat, diharapkan proyek rehabilitasi SDN 1 Karangsembung dapat menjadi contoh pembangunan yang transparan, berkualitas, dan berorientasi pada kepentingan publik.
Sementara itu, Suratman alias Udel, salah satu pegiat sosial kontrol di wilayah Cirebon Timur, juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proyek tersebut hingga selesai. “Kami dari sosial kontrol akan terus memantau dan mengawasi jalannya pembangunan rehab SDN 1 Karangsembung ini. Harapan kami, proyek ini bisa benar-benar bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, kontraktor, dan elemen masyarakat, pembangunan sarana pendidikan di Kabupaten Cirebon diharapkan berjalan lebih efektif dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan daerah.
( Ade Falah )
