• Sab. Des 27th, 2025

Gapura Destinasi Pariwisata Syekh Bayanillah Di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Resmi Dibangun

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Bacakan Berita”]

Cirebon.swaradesaku.com. Desa Sampiran kini memiliki landmark baru yang menjadi ikon wisata sekaligus simbol sejarah, yakni Gapura Destinasi Pariwisata Syekh Bayanillah. Gapura yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 130.400.000 oleh CV Indovero ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi pariwisata lokal yang kaya akan nilai sejarah dan budaya.

Pembangunan gapura ini diharapkan dapat menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk mengenal lebih dekat sejarah penyebaran Islam di wilayah Cirebon. Syekh Bayanillah, seorang ulama yang berasal dari Pasai, dikenal sebagai tokoh penting dalam proses dakwah dan penyebaran agama Islam di wilayah ini. Sebagai figur yang membawa perubahan spiritual dan sosial, warisan beliau terus dikenang dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Desa Sampiran dan sekitarnya.

Tokoh masyarakat Desa Sampiran, Ustadz Diman, memberikan apresiasi tinggi atas perhatian dan langkah nyata pemerintah Kabupaten Cirebon yang tak kenal lelah membenahi berbagai sektor, terutama pariwisata. Ia menilai pembangunan gapura bukan sekadar struktur fisik, tetapi juga simbol kebangkitan budaya dan identitas lokal yang mampu membuka peluang ekonomi baru.

“Gapura ini bukan hanya menjadi pintu masuk Desa, tetapi juga menjadi titik awal pengembangan potensi wisata religi dan budaya yang selama ini belum tergali secara maksimal,” ujarnya.

Menurut Ustadz Diman, kehadiran gapura ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, maka peluang usaha mikro seperti kuliner khas, kerajinan tangan, dan jasa pemandu wisata juga akan semakin berkembang. Ini adalah bentuk sinergi antara pelestarian sejarah dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, pembangunan gapura ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mengangkat nilai-nilai kearifan lokal sebagai daya tarik utama destinasi wisata. Pengembangan wisata berbasis sejarah dan budaya seperti ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan masyarakat terhadap akar budaya dan sejarahnya sendiri.

Diharapkan, ke depannya Desa Sampiran bisa terus berkembang menjadi pusat wisata religi yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi sejarah dan budaya. Upaya pengembangan seperti ini sejalan dengan visi Kabupaten Cirebon untuk memajukan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sumber : Muhidin.

Penulis : Ade Falah