• Sen. Sep 29th, 2025

Revitalisasi SMP Satu Atap Negeri Karangwareng Diharapkan Gunakan Material Berkualitas

Cirebon.swaradesaku.com. Program revitalisasi satuan pendidikan yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus digulirkan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Cirebon.

Salah satu sekolah yang mendapat manfaat dari program ini adalah SMP Satu Atap Negeri Karangwareng yang berlokasi di Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon. Proyek revitalisasi yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kemendikbudristek ini difokuskan pada perbaikan infrastruktur pendidikan dasar, dengan menekankan pentingnya penggunaan material bangunan yang berkualitas tinggi.

Penggunaan material berkualitas dalam pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah dianggap penting, tidak hanya untuk menunjang kekuatan dan keamanan struktur bangunan, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan ruang belajar yang sehat dan layak.
“Prinsip utama dari program revitalisasi ini adalah membangun sarana dan prasarana pendidikan yang memenuhi standar nasional. Material bangunan menjadi fondasi utama dalam mewujudkan sekolah yang aman, sehat, dan ramah anak,”.

Penerapan material bangunan berkualitas tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan fungsi sekolah dan kenyamanan proses belajar mengajar.

Saat tim media melakukan peninjauan ke lokasi proyek, disitu sangat disayangkan, karena ditemukan adanya indikasi pengabaian aspek Keselamatan dan Kesehatan kerja ( K3 ) oleh para pekerja. Hal ini tentu menjadi perhatian serius karena bisa berdampak pada keselamatan kerja dilapangan dan kualitas hasil bangunan.

Dikatakan oleh salah satu aktivis pendidikan Cirebon Timur, Edi Junaedi, “Revitalisasi sekolah dengan material berkualitas adalah bagian dari upaya besar pemerintah dalam pemerataan pendidikan. Semua anak Indonesia, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan fasilitas belajar yang aman dan layak.”

Agar pelaksanaan proyek revitalisasi berjalan sesuai harapan, berbagai mekanisme pengawasan dan partisipasi masyarakat turut dihadirkan:

  1. Skema Swakelola Tipe III
    Proyek revitalisasi umumnya menggunakan skema swakelola tipe III, yang mengedepankan pelibatan langsung pihak sekolah, komite sekolah, dan masyarakat sekitar. Keterlibatan ini penting untuk memastikan bahwa kebutuhan lokal benar-benar terakomodasi.
  2. Keterlibatan dan Pengawasan Masyarakat
    Masyarakat memiliki peran strategis dalam mengawasi pelaksanaan proyek agar berjalan secara transparan dan akuntabel. Ini juga menciptakan rasa memiliki terhadap fasilitas sekolah yang dibangun.
  3. Pendampingan Teknis oleh Pemerintah
    Kemendikbudristek bersama dinas teknis terkait turut memberikan pendampingan dan pemantauan di lapangan, guna memastikan spesifikasi teknis material yang digunakan sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan.

Masih dikatakan Edi, Revitalisasi SMP Satu Atap Negeri Karangwareng diharapkan menjadi contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam membangun pendidikan yang berkualitas dari sisi infrastruktur. Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada pengawasan yang ketat, transparansi pelaksanaan, serta penggunaan material bangunan yang benar-benar sesuai standar.

Dengan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, proyek revitalisasi ini diharapkan tidak hanya menghasilkan bangunan sekolah yang layak, tetapi juga menjadi fondasi kuat dalam menciptakan generasi bangsa yang unggul di masa depan.

( Ade Falah )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *