Bogor.swaradesaku.com.Pembongkaran petilasan pondok gusti yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan aparat terkait minggu(27/10/19).
Disaksikan oleh Kepala Desa(Pjs),Dinas Taman Nasional,Sat Pol PP, Polsek Cidahu dan Koramil.
Dalam pembongkaran tersebut,hadir juga dari Polres Sukabumi guna menyaksikan pembongkaran petilasan pondok gusti yang di anggap meresahkan masyarakat.
Diduga tempat tersebut di gunakan untuk praktek perdukunan maka dari hasil musyawarah para sesepuh, tempat yang di anggap sakral kini sudah rata dengan tanah.
Berawal dari kedatangan tamu yang ingin ziarah /tirakat untuk beberapa pekan tanpa sepengetahuan ketua lingkungan/Rt setempat tamu tersebut menimbun sembako yang tidak masuk logika untuk perbekalan selama tirakat.
Maka warga pun curiga dengan tamu tersebut untuk itu tamu tersebut di mintai keterangannya.
Karena tidak ada pengakuan atau keterangan yang jelas apa maksud dan tujuannya kemudian warga bermusyawarah, untuk membongkar bangunan tersebut sekaligus petilasan pondok gusti yang di anggap tapak tilas leluhur kini kena dampaknya dengan alasan lokasi tersebut di salah gunakan.
Menurut keterangan dari Danang Ketua RT setempat bahwa petilasan tersebut,digunakan sebagai praktek perdukunan.
Dengan adanya kain kafan dan sejenis minyak yang panjangnya kurang lebih satu meter dan bakaran lain.
Maka diduga ada praktek perdukunan maka kami ambil sikap mengadakan musyawarah untuk pembongkaran petilasan tersebut.
Danang menambahkan,ada bangunan yang berbentuk musholah dan makam.
Yang sebenarnya bangunan tersebut adalah tempat istirahat para tamu yang datang untuk ziarah .ke makam tersebut.demikian.unkapnya.(Umar)