• Sen. Sep 15th, 2025

Warga Karangsuwung Kerja Bakti Normalisasi Kali Agung, Protes Mandeknya Realisasi PSDA

Byredaksiswaradesaku

Sep 7, 2025


Cirebon.swaradesaku.com. Puluhan warga Desa Karangsuwung, Kecamatan qKarangsembung, Kabupaten Cirebon, bergotong royong melakukan kerja bakti normalisasi atau pengerukan Kali Agung yang mengalami pendangkalan parah, Minggu (7/9/2025).

Aksi kerja bakti ini dipimpin langsung oleh Kuwu Karangsuwung, Arief Nurdiansyah, dengan cara sederhana, yakni mencangkul endapan tanah yang telah menumpuk di dasar kali selama bertahun-tahun.

Menurut Kuwu Arief, kegiatan ini dilandasi oleh keprihatinan mendalam terhadap kondisi Kali Agung yang kian dangkal sejak puluhan tahun terakhir. Pendangkalan tersebut menyebabkan wilayah sekitar kali menjadi langganan banjir setiap musim hujan, merendam ratusan rumah warga. “Sejak saya menjabat dua tahun lalu, saya terus berupaya mengatasi berbagai persoalan desa, termasuk normalisasi kali ini, meskipun harus dilakukan secara manual bersama warga,” ujarnya.

Arief menambahkan, pihak pemerintah desa sebenarnya telah mengajukan permohonan bantuan normalisasi secara resmi kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut konkret. “Sudah dua tahun ini hanya sebatas survei-survei saja, tanpa realisasi. Maka dari itu, sebagai bentuk kekecewaan dan protes, kami ambil inisiatif melakukan pengerukan secara swadaya bersama masyarakat,” tegasnya.

Langkah sigap Kuwu Arief mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Salah satunya datang dari Supena, warga yang kerap menjadi korban banjir akibat luapan Kali Agung. “Kami sangat berterima kasih kepada Pak Kuwu. Beliau benar-benar peduli pada warganya. Mudah-mudahan dengan adanya kerja bakti ini, banjir bisa berkurang,” katanya.

Hal senada disampaikan Anit, warga asal Blok Wage. Ia mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah desa saat ini terhadap persoalan lingkungan yang telah diabaikan selama bertahun-tahun. “Baru kali ini kami merasakan pemerintah desa benar-benar peduli. Kali Agung sudah mengalami sedimentasi puluhan tahun tanpa ada tindakan. Kami berharap pemerintah kabupaten bahkan pusat bisa lebih responsif,” ujarnya penuh harap.

Warga berharap, inisiatif swadaya dari pemerintah desa dan masyarakat ini dapat menjadi alarm bagi pemerintah daerah, khususnya Dinas PSDA, agar segera turun tangan dan merealisasikan program normalisasi secara profesional. “Jangan biarkan masyarakat terus menjadi korban banjir karena kelambanan birokrasi. Kami sudah menunjukkan itikad baik. Sekarang giliran pemerintah menjawab jeritan warga,” pungkas Kuwu Arief.

Kerja bakti warga Karangsuwung adalah cerminan kegigihan masyarakat desa dalam menghadapi masalah lingkungan yang tak kunjung ditangani pemerintah. Ironisnya, dalam era pembangunan infrastruktur yang masif, masih ada daerah yang harus mengeruk sungai dengan cangkul karena ketidakjelasan respons instansi terkait. Pemerintah semestinya tidak hanya turun saat bencana datang, tetapi hadir saat warga masih punya semangat untuk mencegahnya.

( Ade Falah )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *