Cirebon.swaradesaku.com. Proyek penanggulan dan normalisasi yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanis Cisanggarung di Desa Seseupan, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, kembali menjadi sorotan masyarakat.

Warga setempat menilai proyek tersebut menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan infrastruktur sekitar, terutama rusaknya akses jalan desa yang kini semakin parah akibat mobilitas kendaraan proyek pengangkut material.
Kepala Divisi Investigasi DPP LSM Kompak, Yosu Subardi, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dalam mengawal jalannya proyek. Ia menegaskan akan melakukan pengawasan ketat di lapangan untuk memastikan pelaksanaan sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku. “Kami akan awasi secara menyeluruh. Jangan sampai terjadi penyalahgunaan solar, pembiaran jalan rusak, atau pelanggaran K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Semua proses harus transparan dan bertanggung jawab. Bila ditemukan penyimpangan, akan kami laporkan dan tindaklanjuti secara hukum,” tegas Yosu,Selasa (2/9/2025).
Sejumlah warga mengaku kecewa dengan kondisi jalan desa yang rusak parah akibat lalu lalang truk pengangkut material proyek. Selain menimbulkan debu saat cuaca panas dan lumpur saat hujan, kerusakan tersebut juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengguna sepeda motor.
Yosu juga mendesak agar pihak BBWS dan kontraktor segera berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengambil langkah konkret terkait perbaikan jalan dan mitigasi dampak lainnya. “Tujuan proyek ini memang baik untuk jangka panjang, tapi jangan sampai masyarakat jadi korban. Komunikasi dan tanggung jawab sosial itu penting. Jangan hanya fokus pada penyelesaian fisik proyek, tapi abaikan dampaknya terhadap warga,” tambahnya.
Menurutnya, LSM Kompak akan mendokumentasikan setiap temuan di lapangan, baik terkait penggunaan material, distribusi bahan bakar, maupun aspek keselamatan kerja. Jika ditemukan pelanggaran, dokumen tersebut akan diserahkan kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.
Sementara itu, seorang staf pengawas proyek bernama Riki yang ditemui di lokasi enggan memberikan keterangan lebih jauh. Ia menolak berkomentar saat ditanya soal dugaan penyalahgunaan solar, penggunaan material, kerusakan jalan, maupun pelaksanaan K3 di lapangan.
Proyek-proyek strategis seperti ini idealnya membawa manfaat tanpa merugikan masyarakat sekitar. Transparansi, partisipasi publik, dan tanggung jawab sosial dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
( Ade Falah)