Yogyakarta.swaradesaku.com. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Cirebon baru-baru ini mengadakan kegiatan Gathering Go To Yogyakarta, sebagai bagian dari upaya untuk memberikan edukasi dan pengetahuan langsung mengenai peninggalan bersejarah di Indonesia, salah satunya adalah Candi Prambanan, yang diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua Panitia, Noli Alamsyah, yang didampingi oleh Ketua SMSI Kabupaten Cirebon Toto M. Said, serta pemilik media seperti Cirebon Online, Caruban Nusantara, E. Satu.com, Fokus Cirebon, Kontroversi, Klik.com, dan para jurnalis yang mewakili berbagai media. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 24 Agustus 2025.
Selama kunjungan tersebut, rombongan SMSI Kabupaten Cirebon, bersama dengan para pemilik media dan jurnalis, berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung keajaiban dan keistimewaan Candi Prambanan, sebuah situs yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan menyimpan berbagai peristiwa sejarah yang kaya.
Keajaiban Candi Prambanan: Situs Warisan Dunia UNESCO
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia, yang dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh Raja Rakai Pikatan dan dilanjutkan oleh Raja Balitung Maha Sambu dari Kerajaan Medang Mataram. Candi ini dibangun untuk memuliakan dan dipersembahkan kepada Trimurti – tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma (pencipta), Wishnu (pemelihara), dan Siwa (pemusnah).
Sejarah Candi Prambanan:
Kejayaan dan Kerusakan: Candi Prambanan mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada abad ke-16, kemudian terlantar selama berabad-abad, dan baru ditemukan kembali oleh C.A. Lons pada tahun 1733. Pemugaran serius dimulai pada tahun 1930-an dan diselesaikan pada 1953, sebelum akhirnya diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991.
Perkembangan Candi: Candi Prambanan terus berkembang dengan adanya tambahan candi oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya. Perkembangan ini menunjukkan betapa besar nilai budaya dan agama dari kompleks candi ini.
Legenda dan Ciri Khas: Salah satu hal yang menarik dari Candi Prambanan adalah relief-relief naratif yang menggambarkan kisah-kisah dari epos Hindu seperti Ramayana, serta Legenda Roro Jonggrang, yang meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta sejarah, tetap menjadi cerita terkenal di masyarakat.
Kegiatan Gathering dan Silaturahmi
Setelah mengelilingi kompleks Candi Prambanan yang memukau, rombongan SMSI Kabupaten Cirebon melanjutkan silaturahmi dengan SMSI Yogyakarta untuk berdiskusi dan bertukar pengetahuan mengenai organisasi dan perkembangan teknologi informasi, serta dampaknya terhadap dunia jurnalistik.
Toto M. Said, Ketua SMSI Kabupaten Cirebon, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan tentang sejarah dunia yang ada di Nusantara dan menguatkan tali silaturahmi antar pemilik media serta jurnalis. “Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat, karena selain memberikan edukasi tentang sejarah, kami juga dapat bersama-sama menyaksikan Candi Prambanan yang memukau, dengan rasa kagum terhadap kebesaran Tuhan dan warisan leluhur kita,” ungkapnya.

Noli Alamsyah, Ketua Panitia Gathering, menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan sebagai wadah pemersatu para pemilik media, serta untuk memperkuat silaturahmi dan mengembangkan organisasi SMSI ke arah yang lebih maju. “Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk lebih banyak kunjungan ke situs-situs bersejarah lainnya, sehingga dapat mempererat hubungan antara pemilik media dan jurnalis, sekaligus memberi kesempatan untuk refreshing bersama,” pungkasnya.
Penutup
Kegiatan Gathering Go To Yogyakarta yang digelar oleh SMSI Kabupaten Cirebon ini tidak hanya membawa manfaat edukasi sejarah, tetapi juga memperkuat hubungan antar media, meningkatkan kolaborasi, serta memperluas wawasan dalam menghadapi tantangan teknologi dan digitalisasi dalam dunia jurnalistik.
Sumber : Jamil
( Ade Falah )