• Sel. Jul 1st, 2025

Camat Karangampel Bersama Pemdes Sendang Dan BBWS, PUPR, Relawan REVOLUSI Serta FKKT, Atasi Keluhan Sampah Di Perbatasan Desa Sendang

Indramayu.swaradesaku.com. Memasuki musim pancaroba, saluran irigasi mulai darurat sampah. Menyebabkan aliran air tidak lancar. Lebih parah lagi beraneka jenis sampah yang tersangkut di bawah jembatan ada, merusak estetika dan aroma tak sedap.

Gegara sampah disaluran irigasi itu pula, yang membawa sampah dari hulu ke hilir menuju desa Dadap dan akhirnya masuk ke pesisir pantai jadi tercemar. Sebab, sampah tersebut hanyut berujung ke muara pesisir dan mencemari lautan.

Pantauan Swaradesaku Com. hampir semua jembatan dan pintu air di sepanjang saluran irigasi desa sendang kecamatan karangampel Indramayu terlihat sampah-sampah yang mengapung dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat disepanjang irigasi dan akhirnya terhenti di desa Sendang, penyebab terhentinya sampah di desa sendang dikarenakan ada semacam besi penghalang sehingga sampah sampah bermuarah di perbatasan desa Sendang dan desa Dadap kecamatan Juntinyuat. Kamis (24/04/25).

Aneka sampah mulai dari berbahan plastik, styrofoam, barang bekas hingga bangkai hewan. Batang kayu berukuran besar juga ikut tersangkut di bawah pondasi jembatan sehingga menahan laju sampah.

Dilokasi kegiatan hadir Camat Karangampel, Roshadian Purnama, S.H, Pemdes Sendang, BBWS, PUPR, Relawan REVOLUSI dan FKKT.

“Terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta melaksanakan kegiatan pembuangan sampah yang ada di irigasi desa sendang, karna bagaimanapun juga sampah yang mengendap yang tidak segera ditangani akan berdampak negatif baik dari sisi kesehatan, dan estetika.” Terangnya Roshadian.

Salah seorang warga desa Sendang kecamatan Karangampel, Maskun mengungkapkan, pemandangan sampah menumpuk dibawah jembatan memang menjadi hal biasa. Tidak hanya dimusim penghujan, tapi pula saat kemarau. Hanya saja, kondisinya semakin parah saat musim hujan tiba.

Penyebab menumpuknya sampah di aliran irigasi dikarenakan terbawa arus. Dia menduga, sampah itu sengaja dibuang ke saluran irigasi.

“Kalau musim kemarau biasanya sampah dibakar. Dimusim penghujan, saya lihat masih banyak oknum warga yang sengaja buang sampah ke saluran irigasi,” katanya.

Demikian juga permukaan laut saat ini penuh dengan sampah. Tak mengherankan, populasi ikan terus menyusut dan berbanding terbalik dengan plastik yang jumlahnya melebihi ikan.

“Kondisi laut kita sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. Sudah menjadi tempat pembuangan akhir sampah terutama plastik. Permukaan laut kita sudah kotor, apalagi di dasarnya,” keluhnya.

Masalah sampah adalah masalah kita semua, masyarakat disekitarnya irigasi harus punya kesadaran diri, saling mengingatkan jika melihat orang membuang sampah sembarangan.

(Muslik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *