Maros.swaradesaku.com. Viral nya di Medsos terkait demo aliansi Kerakyatan Indonesia di depan Polres Maros, Jl. Jend. Ahmad Yani No.02, Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Demo yang di lakukan aliansi yang viral di media medsos, pada hari selasa, 19/11/2024. Dimana yang paling di soroti adalah Alimudin.
Oknum penambang ilegal yang berasal dari Kecamatan Bantimurung, Dusun Bontokappong Desa Tukamaesa Kabulaten Maros.
Alimuddin adalah salah satu oknum penambang ilegal yang di amankan dengan barang bukti, yaitu, 2 (dua) Alat Berat Excavator, tapi alat berat itu di duga hanya beberapa menit di Polres Maros dan sampai sekarang tidak ada yang tahu dimana diamankan.
Salah satu anggota Satreskrim Polres Maros menyatakan, “Alat itu Masih Ada dan diamankan oleh Penyidik dan mana mungkin di hilangkan karena alat itu di pakai untuk kepentingan penyidikan,” ucapnya.
Ada apa dengan Polres Maros?, Salah satu penambang yang ada di maros, menambang sejak 2022 sampai sekarang baru di amankan. Kenapa tidak ada Konferensi Pers? Padahal kasus ini adalah kasus Pertambangan ilegal. Atau ada pemain atau oknum yang di lindungi?.
Menurut kordinator aliansi yang bernama Yayat mengatakan, “semua penambang akan kembali menambang setelah pemilu dan sedangkan Alimuddin katanya akan di bebaskan setelah pemilu,” ungkap Yayat.
Kami tim investigasi di wilayah Kabupaten Maros akan tetap memantau kasus penambangan di Kabupaten Maros yang ilegal dan memantau terus kasus tersebut sampai ada putusan dari pengadilan. Apakah ada Tersangka Baru dari kasus tambang? Atau akan hilangnya kasus Alimuddin,? Seperti alat berat yang diamankan Polres Maros yang sampai saat ini tidak di tahu keberadaanya.
Publik menunggu konferensi pers dari Kapolres Maros Terkait Alimuddin dan Oknum oknum yang menambang. Siapapun itu orangnya tangkap pelaku pengerusakan lingkungan.
Jika oknum penambang di tangkap, hal ini akan membuktikan bahwa Kapolri mendukung program Presiden Prabowo Subianto yang akan memberantas kebocoran-kebocoran, termasuk mafia tanah di Indonesia, demikian pungkasnya.
(Tim/Red)