Jakarta.swaradesaku.com. Festival Kota Intan melalui “Gerbang Jakarta” yang punya niat baik untuk meramaikan,memajukan kembali UMKM yang berada di lokasi Binaan PKL “Taman Kota Intan” Kelurahan Pinangsia Kecamatan Tamansari Jakarta Barat.
Penyelenggaraan Festival Kota Intan itu sendiri akan berlangsung selama satu bulan 19 MEI – 25 Juni 2023.
Festival Kota Intan itu sendiri bermaksud untuk menghidupkan kembali Lokbin Binaan PKL yang sudah cukup lama ditinggalkan sebagian besar oleh pedagangnya.
Alasan PKL binaan meninggalkan kiosnya sangat klasik, karena sepi pengunjung dan pembeli, yang pada akhirnya PKL kembali ke pinggir Jalan Fatahillah.
Selama ini Sudin UMKM hanya janji-janji saja,terakhir bulan Agustus 2022 Sudin UMKM berjanji akan merenovasi kios-kios Lokbin,bahkan dimintanya pendataan ulang PKL, ternyata hingga saat ini hal itu belum terbukti.
Lembaga Swadaya Masyarakat Gerbang Jakarta yang mempunyai niat baik ingin membantu dan berperan aktif memulihkan kembali Lokbin Kota Intan dari pengunjung seperti menyelenggarakan “Festival Kota Intan”.
Penyelenggaraan Festival Kota Intan rencananya akan berlangsung satu bulan 19 Mei – 25 Juni 2023. Untuk menarik pengunjung datang ke arena Festival, Panitia sengaja menyediakan berbagai macam Wahana.
Menurut pernyataan dari ketua panitia Munajat saat diwawancarai Media, sebagai warga asli Jakarta dibawah “Gerbang Jakarta” terpanggil untuk bisa berperan aktif dan terpanggil bagaimana caranya bisa meramaikan kembali “Lokbin PKL Kota Intan”,hal itu di iyakan Ainur Rofik sebagai ketua penanggung jawab acara Festival Kota Intan.
Gerbang Jakarta yang berkoordinasi, bekerja sama dengan Dinas terkait seperti, UMKM, Kementrian Ekonomi Kreatif, Dishub Jakarta Barat, dan UPK Kota Tua.
Gerbang Jakarta berharap bisa bersinergi memajukan Kota Tua.
Menurut Munajat, Sekjen Gerbang Jakarta bahwa, Kota Tua bukan hanya Museum Fatahillah saja tetapi masih banyak destinasi wisata yang bisa jadi daya tarik, seperti Jembatan Merah (Gantung) yang berada diJalan Kali Besar Timur dan masih banyak bangunan bersejarah lainnya, demikian tuturnya.
Akan tetapi Munajat sangat menyesali, hingga saat kegiatan Festival Kota Intan berjalan, Dana Subsidi dari Dinas terkait belum juga kelihatan, padahal kegiatan ini bertujuan untuk memajukan Kota Tua, pada saat kami tanyakan kepada Dinas terkait soal Dana Subsidi, dengan santai pejabat tersebut menjawab tidak ada dananya. Bagaimana bisa seperti ini tutupnya.
(Hariyanto)