Bogor.swaradesaku.com. Sekolah Dasar Negri (SDN) Jambuluwuk 01 Kecamatan Ciawi memasuki hari ke 4 PPDB ( Pendaftaran Peserta Didik Baru) untuk kelas 1 sebanyak 81 siswa untuk tiga ruang kelas jumlah seluruh peserta didik yang ada 524 siswa dengan memiliki ruang kelas 6 lokal dari 16 rombel (Rombongan Belajar) dan sekolah ini menggunakan shif karena terbatasnya prasarana ruang kelas..

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Hoerudin ketika di temui di ruang kerjanya oleh swaradesaku 21 Juli 2022 menyampaikan, untuk PPDB tahun ajaran 2022- 2023 di sesuaikan kelas 6 yang keluar untuk kelas 1 dan yang sudah masuk 81 siswa dibagi tiga ruang kelas, terus terang sampai saat ini fasilitas ruangan kekurangan antara Rasio siswa dengan ruangan karena dari sarana dan prasarana yang ada hanya memiliki 6 lokal dari 16 ( Rombel ) Rombongan Belajar secara tidak langsung antara rasio siswa dan lokal yang ada tidak seimbang.sehingga mengalokasikan untuk pembelajaran dengan menggunakan 2 shif yang mana ada shif yang di pararel.
Dra Hodijak selaku Kepala Sekolah SDN Jambuluwuk 01 menambahkan, memasuki ajaran baru tahun 2022- 2023 untuk ruang kelas peserta didik terbatas, kami berharap kepada Pemerintah Daerah untuk menyediakan relokasi gedung sekolah karena kapasitas yang ada sudah tidak memenuhi Rombel.

Seperti sekarang ini bila ruang lokal memadai untuk ruang kelas siswa yang baru bisa menerima lebih dari itu akhirnya penerimaan siswa di sekolah di batasi dan di lempar ke sekolah lain.sedangkan animo orang tua begitu besar sekali untuk bersekolah putra- putrinya di SDN Jambuluwuk 01 dan kami beserta tenaga pengajar guru rasa memiliki tanggung jawab pada siswa bahkan di sekolah pun masih dilakukan pendataan bila masih ada yang belum bisa membaca dan menghitung secara langsung anak untuk terus di berikan pembelajaran di ruang guru secara khusus jangan sampai anak yang keluar dari sekolah ini belum bisa Calistung baca dan menghitung Alhamdullilah atas kerja keras semua guru dan punya keteladaan dan ke sabaran semua guru terus memberikan pembelajaran secara ekstra, demikian pungkasnya.
(Usep)