Bogor.swaradesaku.com. Untuk yang kesekian kalinya Koramil 0621-22/Parung gencar mendukung Pemerintah dalam hal penanganan serta menghambat penyebaran virus Covid-19 dengan menggelar operasi PPKM Darurat Level IV.
Bersama Security Pasar Tohaga Parung, personil Koramil 0621-22/Parung memeriksa para pengunjung pasar dan pengendara mobil serta motor (Selasa, 10 Agustus 2021).
Awak media yang hadir dalam operasi PPKM Darurat memperoleh informasi akurat, bahwa masyarakat Kecamatan Parung dan Kecamatan Ciseeng (19 desa, 497 Rt, 118 Rw), yang terkonfirmasi perkembangan Covid 19 sebanyak 3.565 orang, Positif 205 orang, yang meninggal dunia 97 orang, serta yang sembuh 3.263 orang. Sedangkan wilayah zona merah adalah 2 Kecamatan, 8 Desa, 16 Rt dan 10 Rw.
Sementarsa kegiatan yang dilaksanakan ialah: Menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Memberikan teguran kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker. Menghalau kerumunan massa untuk menerapkan phsyical distancing. Memberikan pemahaman tentang bahaya Covid-19.
Personil PPKM Darurat menghadapi kendala diantaranya:1. Masih ditemukan yang tidak menggunakan masker, 2. Kesadaran tentang protokol kesehatan masih kurang, 3. Banyak yang tidak melaksanakan Physical distancing, 4. Keterbatasan petugas pengawas protokol kesehatan.
Maka diupayakan melaksanakan pengawasan dan menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menghimbau, menegur serta mengingatkan. Melaksanakan koordinasi untuk menyiapkan tempat cuci tangan dan handsanitizer di pintu masuk/keluar ditempat yang sering terjadi kerumunan. Mengatur jarak atau Physical distancing pada saat adanya kerumunan.
Pencapaian yang dihasilkan oleh Koramil 0621-22/Parung ialah: Wawasan dan pengetahuan masyarakat meningkat tentang disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 3M atau 5M. Masyarakat telah memiliki kesadaran yang tinggi tentang bahaya Covid-19. Kesadaran masyarakat meningkat untuk saling mengajak masyarakat lainnya agar menjaga diri dari penularan Covid-19. Meningkatnya pemahaman untuk memutus mata rantai dari penularan Covid-19.
(Agus Konita)