• Rab. Jul 2nd, 2025


Bogor.swaradesaku.com.Salah satu program andalan yang dimiliki Kementerian Sosial untuk menurunkan angka kemiskinan, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Penerima Bantuan Sosial ini dapat mencairkan bantuan pemerintah melalui Kartu Kombo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang juga berfungsi sebagai ATM.

Bantuan Sosial (Bansos) PKH ini diberikan kepada keluarga dengan kategori sangat miskin berdasarkan basis data terpadu.

Fokus Kementerian Sosial dalam membuat Program Keluarga Harapan ini adalah untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Selain itu, masyarakat juga dilatih berwirausaha melalui pemberdayaan Elektronik Warung (e-warung) Kelom­pok Usaha Bersama (KUBE) guna mewujudkan pemerataan pendapatan dan mempercepat kemandirian.

Pengelola agen e-warung KUBE tidak hanya berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan, tetapi juga para pemilik toko kelontong atau toko-toko dipasar.

Setiap e-warung dikelola oleh 10 orang KPM. Dengan asumsi satu e-Warung melayani 150 KPM. Melalui e-warung, masyarakat dapat meman­fatkan KKS untuk berbelanja kebutuhan pokok dengan harga murah.

Sementara syarat toko kelontong untuk menjadi agen e-warung harus beroperasi minimal dua tahun.

Namun sangat disayangkan Program Kemensos ini disalah gunakan oleh oknum TKSK dan oknum pegawai Bank.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Bojongede, Kabupaten Bogor,dari pantauan tim swaradesaku.com.patut diduga E warung yang berada di seluruh Desa/Kelurahan yang berada di Kecamatan Bojongede,tidak sesuai data alias fiktif.

Menurut pengakuan salah seorang Ketua RW yang juga menjadi kordinator di Kelurahan Pabuaran saat ditemui sedang membagikan Bansos PKH mengatakan,sebetulnya bantuan ini sudah berjalan kurang lebih 4 tahun,namun penyaluran kali ini agak terlambat hingga penyalurannya.pun di rapel 3 bulan.

Pada bulan Juni 2020 ini seluruhnya akan diterima  kepada yang berhak menerimanya secara berturut turut.

Isi paket yang diberikan kepada penerima bantuan  nominalnya Rp 200 ribu,berupa,10 kg beras,1kg minyak goreng, 1kg telur,1kg kentang.dan ada satu buah nanas.

Namun pada kenyataannya,bila kalkulasikan sekitar kurang lebih hanya,Rp 160 ribuan saja.

Dan tugas kami hanya menyampaikan saja kepada masyarakat yang telah terdaptar,sesuai data yang telah dikirim kepada kami.

Diluar dari itu kami tidak mengetahui secara pasti karena untuk pembelanjaan paket sembako ini ada tim lain yang mengerjakannya sedang kami sebatas menyalurkan dan menyampaikan saja kepada yang berhak menerima, demikian ungkapnya.(22/6/20)

Penyaluran di Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede,tersebut bukan di E warung melainkan dirumah salah seorang warga.

(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *