Bogor.swaradesaku.com. Masyarakat di Kabupaten Bogor,masih menantikan sembako gratis yang kerap disosialisasikan oleh Bupati Bogor, Gubernur Jawa Barat bahkan memastikan jangan sampai warganya kelaparan.
Masa penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB )di Kabupaten Bogor, tahap pertama sudah hampir selesai dan akan ada tahap kedua alias diperpanjang.
Namun bantuan sembako belum turun merata kemasyarakat, para pejabat RT dan RW yang kena sumpah serapahnya lantaran dituding nepotisme dalam pendataannya. Bahkan sumpah serapah, cacian makian dilontarkan oleh para pejuang sembako dengan harapan didata dan mendapatkan bagian sembako semi politik itu.
Nahas, sampai saat ini sembako baik dari Pemkab Bogor, maupun Provinsi Jawa Barat belum diterima oleh masyarakat secara luas, dilapangan mayoritas pejuang sembako masih berteriak, baik di medsos maupun dalam obrolan di warung kopi sebagai bentuk resistensi terhadap kebijakan yang dinilai diskriminatif.
Seperti yang terjadi di Kelurahan Suka Hati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Karena pembagian sembako dianggap tidak adil,maka Lurah pun di demo oleh aparat Rt,Rw,nya, padahal di Kelurahan tersebut tempat berdomisilinya Bupati Bogor,Ade Yasin.(27/4/20)
Salah seorang masyarakat ketika ditemui swaradesaku mengatakan, dampak dari Covid-19,saya kehilangan pekerjaan sudah dua bulan saya menganggur.(28/4/20)
Persediaan saya sudah semakin menipis, bantuan yang dijanjikan pemerintah sampai saat ini belum ada,saya sekeluarga makan terkadang kiriman dari tetangga.
Saya berharap musibah Covid-19,ini segera berakhir dan pemerintah bisa membuktikan janjinya dengan memberikan bantuan berupa sembako, demikian harapnya.(AY/Red)