Bogor.swaradesaku.com. Proyek pengaspalan Jalan Desa yang berlokasi di Kampung Pondok Gombong, RT 001/002 RW 017, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, kini menjadi sorotan warga. Pasalnya, dalam proses pemadatan jalan tidak menggunakan batuan split, tapi yang digunakan skrab (aspal apkir) sebagai bahan pelapis permukaan yang memang tidak dianjurkan.(6/11/25).

Proyek pengaspalan ini diketahui menggunakan anggaran sebesar Rp 253.500.000, )dua ratus lima puluh juta lima ratus ribu rupiah) yang bersumber dari bonus produksi PT Star Energy, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses Jalan Lingkungan Desa dan memperlancar mobilitas warga.
Namun, sejumlah warga dan pengamat pembangunan Desa mulai mempertanyakan kualitas pekerjaan hotmix tersebut. Penggunaan skrab dikhawatirkan tidak mampu memberikan daya rekat dan ketahanan yang sama seperti aspal baru.
Salah satu tokoh masyarakat menyebutkan bahwa, “Kalau bahan yang dipakai adalah skrab, tentu ketahanannya tidak akan lama. apalagi jika tidak disertai pemadatan dengan alat berat yang sesuai”.
Pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat mengakui bahwa bekas aspal memang digunakan dalam proses pemadatan. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk memanfaatkan material sisa agar tidak terbuang, namun tetap berupaya menjaga kualitas lapisan jalan.
Pemerhati pembangunan Desa menilai, untuk memastikan kualitas jalan tetap layak, seharusnya dilakukan uji kepadatan dan ketebalan hotmix, serta pengawasan teknis oleh pihak terkait agar hasil akhir sesuai dengan standar pekerjaan perkerasan Jalan Desa.
Hingga berita ini ditayangkan, warga berharap adanya evaluasi dari pihak Pemerintah Desa maupun pengawas proyek terhadap hasil akhir pekerjaan tersebut.
(Naga)
