• Sen. Agu 25th, 2025

SPBU 34-16306 Waru Jaya Jalan Raya Parung Ciseeng Diduga Kerjasama Dengan Penimbun BBM Bersubsidi

Bogor.swaradesaku.com. Pemerintah terus berupaya dalam menerapkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) Subsidi jenis pertalite dinilai gagal. Mengapa demikian?

Pasalnya, terdapat sebuah SPBU 34-16306 di Jalan Raya parung Ciseeng, tepatnya di Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga menjual pertalite subsidi kepada mafia menggunakan motor thunder dilakukan dengan cara bolak balik untuk kemudian di pindahkan ke dalam drigent.

Dari hasil pantauan di sekitar pukul 11 WIB, Senin (25/08/2025) siang terbukti banyaknya motor thunder yang bolak-balik ke SPBU tersebut untuk membeli bbm pertalite subsidi,

Oknum pembeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite jumlah banyak dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Thunder, semakin marak dan jadi sorotan di SPBU Waru jaya, Parung, Bogor,

Seperti pantauan media swaradesaku di SPBU 34-16306 lebih dari 10 unit motor thunder melakukan pengisian BBM Pertalite full tank secara berulang.

Kuat dugaan adanya permainan kongkalikong antara pegawai SPBU dengan pembeli motor thunder tersebut. Kabarnya setiap kali transaksi (pengisian-red), konsumen motor thunder ini dikenai biaya tambahan sebesar Rp 2000 ampe 5000 oleh operator SPBU setiap ngisi,

Memang untuk sepeda motor belum ada pembatasan volume dalam pembelian BBM bersubsidi. Meski begitu pembelian secara berulang apalagi jumlah besar dapat diartikan penimbunan, serta bisa dipenjara karena melanggar Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang migas.

Untuk modusnya, datang ke SPBU dan membeli pertalite secara normal yaitu Rp 10 ribu per liter. Setelah isi full tank lalu keluar SPBU mencari tempat sepi. Minyak pertalite yang didapat itu kemudian disedot menggunakan selang dan diisi ke dalam jerigen ukuran 35 liter.

Dalam proses pengisiannya dilakukan secara berulang, bahkan sampai puluhan jerigen. Setelah jerigen yang disiapkan itu penuh isi pertalite selanjutnya dijual ke warung warung langganan seharga Rp 400 – 410 ribu per jerigen.

Maraknya oknum penimbun BBM menggunakan motor thunder tak lepas dari banyaknya penjual pertalite eceran di warung warung kelontong. Maka tak heran jika penimbun dan penjual pertalite ini selalu miliki motor thunder.

Menurut salah satu pengendara motor suka lama antri dan bolak balik motor thunder saya curiga itu pasti di timbun dan di jual kembali mencari keuntungan sebanyak banyaknya, ucap warga yang sedang antri beli bensin Pertalite di SPBU Waru Jaya.

Setelah berita ini tayang kami awak media akan konfirmasi ke pihak terkait dalam hal ini Aparat Penegak Hukum (APH), BPH Migas dan Disperdagin.

(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *