Bogor.swaradesaku.com.Donie Karno, Sekretaris Jenderal Pusat Asosiasi Jurnalis Nusantara Indonesia (AJNI), menyatakan keprihatinannya atas kondisi pengelolaan limbah di Sentul City, Bogor, yang dikelola oleh PT Xaviera Global Synergy. Perusahaan yang menaungi Bank Sampah Benteng Kreasi – binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) – disebut belum menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga memunculkan beragam permasalahan sosial dan lingkungan yang serius.(27/6/25).
Menurut Donie Karno, fakta dilapangan menunjukkan ketidakadilan terhadap karyawan yang menerima upah jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Bogor, bahkan keterlambatan pembayaran upah menjadi hal yang sering terjadi dengan alasan kurangnya dana operasional. “Situasi seperti ini jelas tidak bisa diterima, pekerja adalah aset utama yang harus dilindungi hak dan kesejahteraannya,” tegasnya.
Lebih jauh, Donie menyoroti permasalahan manajemen yang tak kunjung terselesaikan, khususnya pembayaran sewa armada angkut sampah yang tertunda sehingga menimbulkan konflik dengan pemilik armada. Konflik ini berujung pada penutupan akses jalan menuju Tempat Pengolahan Sampah (TPS), yang jelas menghambat proses pengelolaan sampah dan menciptakan kekacauan lingkungan.
Selain itu, permasalahan limbah organik semakin memprihatinkan. Sampah organik menumpuk dan bahkan sempat dialihkan ke TPS Galuga, namun ditolak karena persoalan administratif. Kondisi ini menunjukkan lemahnya sistem pengelolaan dan koordinasi antar pihak terkait.
Ironisnya, pendiri PT Xaviera Global Synergy, Wilda, yang dikenal sebagai “Ratu Sampah” dan pernah menerima Awen Award, menunjukkan sikap defensif dan mengancam tim media Indonesianewscover.com saat melakukan konfirmasi. “Ancaman tersebut tidak bisa diterima, apalagi terhadap jurnalis yang menjalankan tugasnya untuk mengungkap kebenaran,” ujarnya.
Donie Karno mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah harus dijadikan acuan utama dalam pengelolaan limbah, khususnya mengenai penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). “Kami mendesak pihak terkait untuk melakukan pengawasan ketat dan memastikan PT Xaviera Global Synergy memenuhi kewajibannya secara profesional dan legal,” tandasnya.

AJNI bersama Indonesianewscover.com, swaradesaku.com. serta media yang tergabung akan berkomitmen untuk terus mengikuti perkembangan kasus ini dan mendorong penegakan hukum demi perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Sentul City.
(Tim/Red)