• Sel. Jul 1st, 2025

Keberadaan Pak Tarno Pesulap Tradisional Di Kota Tua Bukan Untuk Mengemis. Ini Penjelasannya

Jakarta.swaradesaku.com. Pak Tarno, pesulap tradisional kini hidupnya berbalik 180 derajat, beliau sempat mengalami hidup senang setelah mengikuti lomba sulap yang diadakan stasiun tv nasional.

Tapi kini setelah penyakit stroke menyerang beliau, kehidupannya berubah drastis.

Saat ini pak tarno dalam penyembuhan yang setelah 8 bulan terkena stroke.

Saat awak media dari pokjawarkotu ( kelompok kerja wartawan kota tua ) bertemu di area museum sejarah Fatahillah, sabtu 21/6/2025.

Menurut Pak Tarno saat diwawancarai awak media, beliau datang ke Fatahillah di temani oleh istrinya dan kebetulan tempat tinggalnya tidak jauh dari Kota Tua ( warakas tanjung priok jakarta utara ).

Sebelumnya beredar kabar dimasyarakat yang sempat viral, kederadaan pak tarno di area museum fatahillah dikait-kaitkan dengan mengemis, isue yang sempat viral.

Sedikit cerita pak tarno, saat diwawancarai.
Pak tarno datang ke Museum Fatahillah hanya bermain tidak untuk mengemis itupun ditemani sang istri, jadi pemberitaan selama ini yang beredar itu tidak benar,keluhnya.

Lebih lanjut Tarno menjelaskan sudah 8 bulan ia, menderita stroke kini dalam masa penyembuhan dalam sakitnya hingga kini beliau tidak beraktifitas alias tidak ada job sulap.

Sebagai publik figur yang sempat terkenal, untuk menghilangkan kejenuhan tarno bermain ke Kota Tua, terangnya.

Di lain sisi keberadaan Pak Tarno di Kota Tua yang sudah cukup terkenal oleh pengunjung kesempatan ini tidak dilewatkan untuk bersua poto.

Pengunjung yang berphoto dengan pak tarno, banyak yang bersimpati dan memberikan rejekinya.

Seorang pengunjung sebut saja sri asal jawa tengah berphoto bareng Pak Tarno akan di jadikan kenang-kenangan katanya.

Terakhir Pak Tarno berharap kepada masyarakat untuk mendo’akan kesembuhannya, agar bisa menghibur fans’nya kembali, demikian tutupnya.

(Hariyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *