• Sel. Jul 1st, 2025

Peringatan Hari Buruh Semakin Riuh Dengan Hadirnya Presiden RI Prabowo Subianto

Jakarta.swaradesaku.com.
Hari buruh sedunia atau May Day yang dipusatkan di Monumen Nasional (Monas) pada 1/5/2025, di mulai sejak pukul 8.30-11.00 sebagai acara pokok.

Ratusan ribu buruh (200 ribu)dari berbagai daerah sudah sejak pagi berdatangan ke Monas, sebagai titik acara Hari Buruh sedunia, mereka datang dari berbagai Persatuan Serikat Buruh yang berada di Indonesia.

Presiden RI Prabowo Subianto turut menghadiri Hari Buruh Sedunia, hal ini menambah riuhnya suasana, terkhusus para buruh yang hadir.

Presiden RI Prabowo Subianto hadir pada pukul 10.00, di dalam pengawalan yang ketat, saat menuju panggung utama Presiden sempat menyalami para buruh yang berada di sisi panggung.

Hadir pula pada acara hari buruh sedunia para Menteri Kabinet Merah Putih dan Anggota DPR/MPR, Kapolri serta Pejabat Pemda DKI.

Kehadiran Presiden RI, Menteri”, Anggota DPR/MPR serta Kapolri sebelumnya sudah di agendakan pihak Mensesneg.

Menteri-Menteri yang hadir di antaranya
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Tenaga Kerja
Yessierli
Wamen Tenaga Kerja
Immanuel Ebenezer
Mensesneg Prasetyo Hadi
Wamen Komdigi Angga Raka Prabowo.
Ketua MPR Ahmad Muzani
Ketua DPR Puan Maharani.
Wakil ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal serta penjabat lainnya.

Pada peringatan hari buruh sedunia tahun ini 2025 KSPI, mengajukan enam tuntutan di antaranya :
Hapuskan Outsoursing,
Undang” perlindungan pekerja.
Pengesahan RUU perampasan aset korupsi.
Pembentukan Satgas PHK.
Menentukan layak upah
Semoga ke enam tuntutan buruh bisa segera terwujud, harap Syarifudin dari Bekasi.

Kehadiran Pemerintah sangat diharapkan oleh semua pekerja buruh tambahnya.

Presiden Prabowo Subianto, pada akhir pidatonya berjanji akan segera mengumpulkan perwakilan” Serikat Pekerja Seluruh Indonesia bersama Himpunan Pengusaha untuk mencari solusi yang ampuh, sebelum meninggalkan panggung, beliau melepas kemejanya dan melemparkan kepeserta buruh serta membagikan kaos,sebagai apresiasi pemerintah.

(Hariyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *