Lebak.swaradesaku.com. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat selama sebulan, kasus penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
“Selama Januari tahun ini dilaporkan ada 151 kasus tanpa ada pasien yang meninggal. Angka ini turun sekali dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2024 sebanyak 459 kasus dan 4 orang pasien meninggal,” kata Plt Kepala Dinkes Lebak, dr Budhi MulyantoSelasa (11/2/2025).
Budhi mengatakan, penurunan kasus demam berdarah di Lebak terjadi di saat kasusnya mengalami peningkatan di beberapa kabupaten/kota lain di Provinsi Banten.
“Di beberapa daerah informasinya begitu, mengalami peningkatan. Kalau melihat kondisi cuaca belakangan ini, musim hujan atau menjelang kemarau trennya bisa naik,” ujarnya.
Menurutnya, menurunnya kasus demam berdarah bukan karena banyak kasus yang tidak terlaporkan di fasilitas kesehatan di masing-masing wilayah.
Turunnya jumlah kasus dikarenakan kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah mulai berjalan dengan cukup baik.
“Sosialisasi PSM dengan cara 3M Plus terus menerus kami lakukan agar masyarakat bisa menjaga lingkungan dari berbagai penyakit, terutama demam berdarah,” tutur Budhi.
Dinkes Lebak juga mendorong pemerintah kecamatan dan desa untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat melalui gerakan 1 rumah 1 Jumantik (Juru pemantau jentik).
“Kepada teman-teman puskesmas kami juga minta untuk memastikan kembali ketersediaan sarana dan prasarana kegiatan pengendalian dengue termasuk PSN 3M Plus,” katanya.
(Aweng)