Bogor.swaradesaku.com.Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Al-Falah Jalan Kincir Air, Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede,Kabupaten Bogor,beberapa guru yang sedang melakukan pendataan kepada anak didiknya yang belum melengkapi data, yaitu, Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat yang sifatnya vital,apa lagi untuk siswa/i yang akan sekolah ke jenjang selanjutnya.(4/6/21).
Awak media swaradesaku.com. menjumpai petugas,dan kebetulan sebagai wali kelas enam B,Rahmat,Spdi, menyampaikan,”informasi ini sudah sejak lama kami sampaikan kepada wali murid melalui grup WA,secara berulang kali ini bukti kasih sayang guru terhadap anak didiknya,menurut saya ini sangat penting untuk siswa/i,saya menyayangkan kalau sampai nanti tidak terdata,yang rugi bukan kami tapi anak itu sendiri,”paparnya.
Ditempat berbeda kami mengkonfirmasi beberapa wali murid,salah satunya berinisial (“S”),ibu dari anak yang berinisial (“M”) kemudian
(S) mengatakan, “sa’at ini situasi saya lagi sulit, ditambah wabah pandemi Covid-19 belum berakhir hampir dua tahun,bagi saya masa depan anak sangatlah penting bahkan lebih penting dari urusan lain,namun saya tidak tahu bagaimana cara mengurus supaya dapat KK”.tuturnya.
Dilanjutkan, “sementara suami saya bekerja hari ini untuk makan hari ini itupun harus di irit, bagaimana saya mengatur waktunya?” tentu kalau minta tolong orang harus memberi uang jasa sementara dasar mengurus kartu keluarga (KK) harus ada surat nikah dan waktu pernikahan belum tercatat di kantor urusan agama (KUA)”.
Saya juga masih berusaha entah dari mana untuk mengurus surat nikah supaya tercatat di KUA dan bisa bikin KK dan KTP,saya akui saya salah, dan atas kesalahan dan ketidak tahuan pentingnya dokumen pribadi ini,saya hanya bisa berharap ingin anak saya bisa terus sekolah seperti anak yang lain.”tuturnya.
Harapan saya selaku wali murid kepada Bupati,khususnya Disdukcapil atau Dinas Pendidikan di Kabupaten Bogor terkait masalah yang kasusnya sama,agar ada jalan keluar secepatnya, karena sekolah misi dan visi jelas,salah satunya mencerdaskan bangsa, demikian pungkasnya.
(Alan)