Bogor.swaradesaku.com. Sekian tahun mengalami kebanjiran, setiap datang hujan pasti rumah warga milik B.Pardede kena kebanjiran, hal ini terjadi karena gorong-gorong sepanjang 300 meter tersumbat akibat banyaknya sampah yang menumpuk, yang lebih parah lagi kejadian pada bulan maret 2025 ketinggian air dalam rumah setinggi 60 Cm.
B Pardede ketika di konfirmasi mengatakan, Kronologis Permasalahan Bencana Banjir
Mulai tahun 2019 sampai dengan sekarang 2025 sudah sering, bencana banjir ini, akibat aliran selokan tersumbat dan banyak sampah kiriman, kedalaman air bisa mencapai 60 Cm.
Lokasi yang terdampak banjir berada di RT. 04/ RW. 02, Kp. Babakan, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, persisnya dibelakang kawasan pabrik Tengsaw, bencana banjir ini sudah bertahun-tahun namun tidak pernah mendapat perhatian dan solusi dari Pemerintahan Desa Tarikolot begitu juga dari Perusahaan yang berada disini, ucapnya.
B.Pardede menambahkan, permasalahan yang dimaksud adalah jalan yang mau masuk ke Rt 04/ Rw 02, sepanjang kurang lebih 300 meter, dengan lebar 1 meter, kiri dan kanan jalan berdiri tembok pabrik helm dan pabrik tambang kapal, terlihat sampah berserakan dijalan, banjir selalu terjadi karena selokan pembuangan air dari warga yang pernah disediakan oleh PT. DMI sudah tidak berfungsi sejak tahun 2019.
Jalan Umum sepanjang kurang lebih 25 meter disamping rumah pernah digali oleh Ketua Rt.04/02, dari bulan maret dan sampai saat ini dibiarkan menganga begitu saja bahkan sudah sangat sering orang jatuh karena menghindari jalan yang digali tersebut.
Banjir terkahir yang saya alami pada tanggal 1 maret 2025,dengan ketinggian air masuk kedalam rumah setinggi 60 Cm, yang mengakibatkan barang rusak seperti : Lemari Es, Mesin Cuci, Kursi Sofa,Tempat Tidur, Lemari Pakaian dan lain-lain saya juga sudah mengeluarkan uang untuk membangun tembok pekarangan rumah yang jebol akibat diterjang bencana banjir tersebut sebesar Rp.20 juta.
Permintaan atau Harapan saya dalam bencana Banjir ini, agar jalan sepanjang 300 meter yang rusak diperbaiki, kemudian Jalan sepanjang 25 meter yang 1 bulan lalu digali, agar segera diperbaiki, juga permasalahan sampah yang bertebaran dijalan dicarikan Solusinya.
Gorong-gorong untuk menampung debit air dari semua warga supaya diperbaiki, agar tidak terjadi lagi bencana banjir ketika turun hujan, pada bulan ini saya sudah mengajukan ke Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) supaya dianggarkan untuk perbaikan Gorong-Gorong, mudah –mudahan permohonan saya bisa secepatnya di setujui, demikian ungkapnya.
Kabid Inteligent dan Investigasi DPD TOPAN-RI Nelson B ketika di minta tanggapan nya menyampaikan, Bupati Bogor Rudy Susmanto S.Si kami nilai tidak peduli serta serius untuk mencari solusi terhadap bencana banjir yang sering dialami oleh B Pardede, lebih baik memilih membeli 6 (enam) unit Mobil mewah, dari Tahun 2019 – 2025 B Pardede selalu mengalami kebanjiran dan pihak Pemda Bogor tidak menanggapi dengan serius, B Pardede sudah sering memohon kepada Kepala Desa, RW dan Rt ,permohonannya tidak dianggap serius, yang ada pihak Rt melakukan tindakan yang tidak layak di contoh, ujarnya.
Terkait permasalahan ini, diminta kepada Bupati Bogor dan Instansi terkait harus serius menyelesaikan permasalahan B Pardede, jangan tebang pilih menyelesaikan permasalahan masyarakat, ucapnya.
(Tim/Red)