• Ming. Okt 6th, 2024

Percepat Penurunan Inflasi, Kabupaten Lebak Gelar Gebyar KLASIk Di Rangkasbitung

Lebak.swaradesaku.com. Pemerintah Kabupaten Lebak melaksanakan Gebyar Kolaborasi Lebak Atasi Stunting, Inflasi dan kemiskinan Ekstrim (Gebyar Klasik) tahap pertama pada tanggal 22 Mei 2024 yang diselenggarakan di 6 Kecamatan Lokus Stunting diantaranya Kecamatan Cijaku, Leuwidamar, Cimarga, Cibadak, Rangkasbitung dan Maja).

Gebyar Klasik, merupakan bentuk komitmen, aksi nyata dan upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten Lebak dalam penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrim di kabupaten Lebak secara terpadu dan serentak dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemprov Banten, Kementrian/Lembaga, Dunia Usaha dan Non Government Organisation (NGO).

Diharapkan dengan Gebyar Klasik, kabupaten Lebak dapat menurunkan inflasi, menurunkan prevalensi stunting dan mengurangi jumlah penduduk miskin.

Alhamdulilah,penurunan stunting mengalami penurunan yang sangat signifikan pada januari sampai bulan sekarang ini stunting semakin menurun menurut Azis Suhendi, ( Asisten Perekonomian Dan Pembangunan) ditanya awak media.(22/05/2024.

Kegiatan gebyar stunting klasik di kecamatan Rangkasbitung Desa Mekasari menurut camat Zakaria Hartanto, stunting yang tertinggi di keluarahan muara ciujung timur,karena jumlah penduduknya lebih banyak sebanding dengan satu kecamatan lain.

Gebyar Klasik ini merupakan bentuk inovasi Pemkab Lebak untuk memadukan dan mensinergikan segala upaya baik dari Pemerintah maupun non Pemerintah untuk mengatasi persoalan stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi. Acara ini dilakukan secara serentak di 6 Kecamatan, yaitu: Cimarga, Cijaku, Leuwidamar, Maja, Cibadak, dan Rangkasbitung. Perlu digarisbawahi bahwa acara ini merupakan bagian kecil dari rangkaian upaya penanganan kegiata isu tersebut yang dilakukan secara kontiniu dari awal tahun.

Selain itu, Gebyar Klasik ini juga akan dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam setahun, dimana pelaksanaan tanggal 22 Mei ini merupakan tahap pertamanya.
Pemilihan Rangkasbitung sebagai lokasi pelaksanaan Gebyar Klasik didasarkan pada pertimbangan bahwa Kecamatan ini merupakan Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Lebak.

Dari total jumlah penduduk tahun 2022 sebanyak 1.478.666 jiwa di Kabupaten Lebak, 143.456 diantaranya berada di Kecamatan Rangkasbitung. Rangkasbitung juga menjadi salah satu pusat ekonomi Kabupaten Lebak, yang tentunya tingkat inflasi di Kecamatan Rangkasbitung akan sangat mempengaruhi tingkat inflasi Kabupaten Lebak secara keseluruhan.

Meskipun Kabupaten Lebak termasuk daerah dengan tingkat inflasi yang tinggi di Provinsi Banten, namun sejak januari 2024 sampai dengan Mei 2024 kita telah mencatatkan penurunan tingkat inflasi secara signifikan. Di awal januari tingkat inflasi Lebak sebesar 4,14, menjadi 3,76 di bulan februari, dan Kembali menurun di bulan Maret menjadi 3,2. Pada bulan April tingkat inflasi Kabupaten Lebak tercatat sebesar 3,06 yang artinya Kembali mengalami penurunan. Bahkan pada bulan April terdapat deflasi sebesar -0,25 (m to m).

Capaian ini tentunya masih belum cukup, kita masih akan terus berupa menekan tingkat inflasi sehingga kesejahteraan masyarakat Lebak dapat semakin meningkat.
Dalam upaya menjaga tingkat Inflasi, Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak menempuh 4 strategi utama, yaitu: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, serta Komunikasi dan Koordinasi yang Efektif. Penanganan tersebut dilaksanakan pada 9 Program, 12 kegiatan dan 12 sub kegiatan pada 6 Perangkat Daerah.

Strategi Keterjangkauan Harga dengan pagu Rp. 1.423.982.072,- terdiri dari:
Pasar murah yang diselenggarakan di 28 kecamatan sebanyak 30 ribu paket;
Gerakan Pangan murah yang di selenggarakan pada 4 kecamatan yang dibiayai APBN dan 2 Kegiatan Gerakan Pangan Murah yang dibiayai oleh APBD dengan 11 komoditas;
Melakukan Monitoring Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok dengan tujuan Pengendalian Harga, dan Stok Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting di Tingkat Pasar Kabupaten/Kota sebanyak.

Strategi Ketersediaan Pasokan dengan pagu Rp. 1.352.030.000,- terdiri dari:
Meningkatkan Produksi Daging melalui Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan, Tumbuhan, dan Mikro Organisme Kewenangan Kabupaten/Kota dan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian yang diampu oleh dinas Peternakan;
Monev ketersediaan pasokan pangan;
Pengembangan lumbung pangan (food estate) melalui peningkatan Produksi Hortikultura Sayuran;
Pengembangan Kampung Hortikultura melalui Pengelolaan Sumber Daya Genetik, Mikroorganisme Hewan, Tanaman Kewenangan Kab/Kota yang diampu dinas pertanian;
Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian melalui Penjamin Kemurnoian dan Kelestarian SDG Tanaman Yang diampu dinas pertanian;
Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah melalui Penanganan Kerawanan pangan Kewenangan Kabupaten/Kota melalui Dinas Ketahanan Pangan.
Strategi Strategi Kelancaran Distribusi dengan pagu Rp. 581.730.100,-
Revitalisasi pasar daerah yang diampu dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak;
Peningkatan promosi dan pemasaran melalui pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro.

Strategi Komunikasi dan Koordinasi yang Efektif dengan pagu Rp. 197.070.000,- melalui pelaksanaan rapat rutin pengendalian inflasi yang dilaksanakan setiap minggu dan bulan yang diselenggarakan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah.
Secara keseluruhan, Gebyra Kalisik 17 kegiatan yang dilaksanakan secara serentak, terdiri dari:
Gemarikan bagi 100 siswa SD dan Ibu Hamil;
Pembinaan UPPKA (Upaya Peningkatan Penghasilan Keluarga Akseptor) dan konseling kewirausahaan remaja sebanyak 60 kelompok;
Simbolis penyerahan sertifikat Elsimil bagi catin bagi 30 Calon Pengantin;
Pembagian Telur bagi Anak Stunting sebanyak 2 butir per hari selama 6 bulan bagi 292 orang;
Gerakan Pangan Murah;
Pembagian berbagai macam Benih Sayuran dan Sarana Produksi Pertanian pada 10 KWT;
Demplot Cabe Merah dan Jagung Manis pada 2 lokasi;
Pembagian Benih Padi Nutrizinc dan Sarana Produksi Pertanian pada 22 kelompok;
Pelayanan Dokumen kependudukan;
Pemberian susu formula bagi balita resiko stunting sebanyak 66 orang;
Skrining anemia dan pemberian Tablet Tambah darah bagi 210 remaja putri;
Pemeriksaan Kehamilan dan Pemberian Tablet Tambah darah Ibu Hamil sebanyak 195 orang;
Pemberian PMT Bumil KEK bagi 29 Bumil;
Pemantauan Pertumbuhan BalitaĆ  Pelayanan 5 Meja Posyandu Kesehatan bagi 535 Balita;
Pemberian MPASI kaya Protein Hewani pada Baduta bagi 559 Baduta;
Peningkatan Cakupan dan Perluasan Imunisasi pada 388 bayi;
Edukasi Remaja, Bumil dan Keluarga termasuk pemicuan bebas BABS sebanyak 355 orang;
Disamping itu, terdapat intervensi Kemiskinan Ekstrem yang berasal dari para Pelaku Usaha/ CSR dan NGO antara lain:
Pembagian sembako sebanyak 98 KK;
Fasilitasi kegiatan kemiskinan dari USAID ERAT;
Penyaluran Zakat, Infaq, Shodaqoh dari Baznas Kab. Lebak;
Melalui keseluruhan kegiatan ini diharapkan akan mampu menjaga stabilitas harga dan sekaligus menjaga ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok masyarakat.

(Aweng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *